Dinosaurus yang Terluka Meninggalkan Jejak Kaki yang Tidak Biasa

By Ricky Jenihansen, Minggu, 11 September 2022 | 14:00 WIB
Jejak kaki tak biasa dinosaurus di Spanyol. (Herrera-Castillo CM, et al.)

Nationalgeographic.co.id—Studi baru mengungkapkan jejak-jejak kaki dinosaurus yang memiliki ciri-ciri tak biasa di Spanyol. Hasil analisis para ahli paleontologi menunjukan, jejak dinosaurus tersebut dibuat oleh dinosaurus yang sedang mengalami cedera.

Jejak fosil adalah sumber informasi yang sangat baik tentang perilaku hewan yang punah. Deskripsi lengkap temuan tersebut telah diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLOS ONE oleh Carlos M. Herrera-Castillo dari Autonomous University Madrid dan rekan-rekannya.

Makalah tersebut bisa didapatkan secara daring dengan judul "A theropod trackway providing evidence of a pathological foot from the exceptional locality of Las Hoyas (upper Barremian, Serranía de Cuenca, Spain)."

Dalam studi ini, para peneliti memeriksa jalur abnormal yang terdiri dari enam jejak kaki dari dinosaurus theropoda tak dikenal yang terawetkan di Las Hoyas Locality di Spanyol, yang berasal dari sekitar 129 juta tahun yang lalu.

"Kami menggambarkan jalur jejak yang terjadi di batu gamping berkarbonasi laminasi dari Las Hoyas Locality, Serranía de Cuenca, Spanyol," tulis para peneliti dalam makalahnya.

"Ini jelas merupakan jalur dinosaurus theropoda besar yang mencakup dua aspek yang tidak biasa, yaitu, langkah lebar, dan satu set jejak kaki kiri yang sama-sama cacat (dengan adanya dislokasi)."

Penulis menggunakan berbagai teknik untuk menggambarkan dan memodelkan trek atau jalur jejak-jejak kaki tersebut dan membandingkannya dengan trek lainnya.

Mereka mengamati bahwa jejak dinosaurus itu yang dibuat oleh kaki kanan menampilkan ketiga jari kaki, tetapi jari kaki terdalam di kaki kiri hanya diwakili oleh tanda yang sangat pendek dan berbentuk tidak beraturan di sedimen. Pola tersebut, menurut mereka menunjukkan cedera atau kelainan bentuk pada jari kaki dinosaurus tersebut.

Selain itu, jarak jejak kaki lebih lebar daripada jejak theropoda pada umumnya. Hal itu menunjukkan bahwa dinosaurus ini menyesuaikan gaya berjalannya untuk mengimbangi kakinya yang terluka.

Semua jejak kaki kiri menunjukkan kelainan ini, berbeda dengan jejak kaki kanan. (Karya seni oleh Lara de la Cita, dan foto oleh tim peneliti Las Hoyas, Universidad Autónoma de Madri)

Ini lebih lanjut didukung oleh deformasi tertentu di jejak kaki kanan yang menunjukkan bahwa hewan itu memberi bobot lebih pada sisi itu.

Para penulis mencatat bahwa kelainan bentuk jari kaki yang serupa dan perilaku kompensasi serupa juga terlihat pada burung modern. Dan fosil kaki theropoda sering ditemukan dengan luka pada jari kaki terdalam.