Geopark Maros Pangkep Diakui sebagai Geopark Dunia, Apa Istimewanya?

By Utomo Priyambodo, Jumat, 9 September 2022 | 08:00 WIB
Seorang petani beristirahat di dekat sawahnya yang berlatar belakang gunung karst di Maros, Sulawesi. (Alex Pangestu)

Nationalgeographic.co.id—Kawasan Geopark Maros Pangkep akhirnya resmi masuk sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Ada puluhan geopark di Indonesia dan Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan kini menjadi salah satu dari tujuh geopark di Indonesia yang telah diakui sebagai kawasan geopark dunia.

Enam geopark lainnya yang sudah masuk sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark adalah Geopark Batur, Geopark Pegunungan Sewu, Geopark Ciletuh, Geopark Gunung Rinjani, Geopark Danau Toba, dan Geopark Belitong. Penentuan masuknya kawasan Geopark Maros Pangkep dalam UGG digelar dalam rapat Dewan Council UNESCO Global Geopark di Thailand pada Selasa (6/9/2022).

General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan yang mengikuti langsung rapat UNESCO ini mengatakan, dalam rapat Dewan Council UGG, diputuskan untuk menerima aplikasi pengajuan Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark.

"Syukur alhamdulilalh apa yang kita cita-citakan baik pemerintah maupun masyarakat Maros dan Pangkep selama ini akhirnya terwujud. Ini berkat kerja keras seluruh pihak," ujar Dedy seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Pangkajan dan Kepulauan (Pangkep).

Dedy mengatakan, dalam sidang ini pengajuan aplikasi telah diterima tapi belum diumumkan. “Sudah diterima tapi pengumuman resminya belum dan nanti akan ada jadwalnya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari yang menjadi ketua Pokja kedatangan asesor UGG mengungkapkan kebahagiaannya atas masuknya Maros Pangkep dalam kawasan UGG. Meski begitu, Suhartina tidak ingin berlarut-larut dalam euforia kesenangan. Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan setelah pengumuman ini.

"Setelah tim kembali dari Thailand kami akan segera melakukan rapat koordinasi untuk langkah-langkah selanjutnya. Karena kemarin saat kunjungan asesor ada 9 rekomendasi yang diberikan dan itu akan kita tindak lanjuti, termasuk pembenahan-pembenahan. Karena jika kita tidak dijaga dan tidak memenuhi standar kualifikasi, pengakuan ini bisa saja dicabut oleh Unesco," bebernya.

Suhartina optimistis pengakuan ini akan menarik perhatian banyak orang. Dia menyebut, dengan masuknya Maros Pangkep dalam UGG, maka kawasan Geopark Maros Pangkep telah menjadi tujuan wisata dunia.

"Karena kelasnya UNESCO, maka sudah masuk kelas dunia. Artinya perhatian terhadap kawasan ini akan lebih besar, baik pariwisatanya, pemberdayaan masyarakatnya yang bermuara pada ekonomi masyarakatnya," jelasnya.

Bupati Maros AS Chaidir Syam juga mengaku sangat bersyukur dengan capaian ini. "Kami sangat bersyukur dan alhamdulillah mendapatkan info langsung dari Thailand. Sebuah kebahagiaan kawasan Geopark Maros-Pangkep ini akhirnya ditetapkan sebagai kawasan dunia. Ini artinya perjuangan masyarakat dan seluruh stakeholder yang selama ini menjaga, merawat, dan melestarikan kawasan geopark tersebut mendapatkan apresiasi dunia," ujarnya.

Chaidir juga menambahkan bahwa pengakuan ini menjadi tantangan ke depannya agar kawasan ini tetap terjaga dan terpelihara sebagai kawasan wisata dunia. "Ini tantangan kita dan ini sudah kewajiban pemerintah bersama masyarakat untuk merawat dan menjaganya," tegasnya.

Hutan karst di Desa Ramang-Ramang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Editor)