'Gladiatrix' Dipandang sebagai Objek Seksual Elite Romawi Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 23 September 2022 | 07:00 WIB
Relief dua gladiator ditemukan di Halicarnassus. (Public domain)

 Baca Juga: Bak Hercules, Apakah Kaisar Romawi Commodus adalah Gladiator Tangguh?

 Baca Juga: Wanita-Wanita Tangguh dalam Pertarungan Brutal Gladiator Romawi

 Baca Juga: Diet Unik Gladiator Romawi, Vegetarian dan Minum Abu Sebagai Tonik

  

Selain Nero (memerintah 54-68 M), kaisar Roma lainnya juga suka mengundang Gladiatrix ke rumah, pesta, dan perayaan lainnya di arena besar. Ada juga catatan tentang mereka yang berasal dari masa pemerintahan Kaisar Domitianus dari 81-96 M. 

Kaisar Romawi, Septimius Severus juga menerima gladiator wanita sampai sekitar tahun 200 M, ketika dia melarang pertarungan wanita untuk mengurangi pertengkaran di arena. Tujuan utamanya adalah untuk menghentikan pertarungan gladiator menjadi pertunjukan yang, menurut kaisar, mempromosikan perilaku kelas bawah di antara wanita bangsawan. Sudut pandang ini juga ada pada Kaisar Honorius, yang akhirnya memutuskan berakhirnya gladiator pada tahun 399 M. Kompetisi terakhir yang diketahui antara gladiator terjadi di Roma pada 1 Januari 202 M.

Arkeologi Memecahkan Misteri

Bukti arkeologis telah mengonfirmasi keberadaan para pejuang wanita yang dijelaskan dalam teks-teks Romawi kuno. Salah satu bukti arkeologis terpenting adalah lempengan marmer dari Halicarnassus (Bodrum, Turki). Ini membuktikan bahwa gladiator wanita dipandang sebagai objek seksual. Saat ini terletak di British Museum. Dalam penemuan tersebut, menggambarkan dua prajurit wanita yang dijuluki 'Achillia'dan 'Amazon'. Relief tersebut berasal dari periode abad ke-1 atau ke-2 Masehi. Penampilan para wanita dalam relief itu juga khas dengan deskripsi gladiator wanita dari para penulis kuno.

Ludus magnus di Roma: barak untuk gladiator yang dibangun oleh Kaisar Domitianus (81–96 M), pemandangan dari Via Labicana. Di latar belakang, koloseum. (Public domain)

Pada tahun 2001, di Southwark, London, kerangka wanita Romawi ditemukan dan diidentifikasi sebagai gladiator wanita. Dia dimakamkan sebagai orang buangan di luar pemakaman utama dengan beberapa item yang berhubungan dengan dunia gladiator. Makam itu termasuk benda-benda seperti lampu tembikar Anubis, lampu dengan penggambaran gladiator yang jatuh terukir di atasnya, dan mangkuk berisi kerucut pinus yang terbakar dari Pinus Batu yang ditanam di sekitar amfiteater London. Beberapa peneliti masih tidak yakin apakah wanita ini adalah Gladiatrix atau istri gladiator.

Pada 2 Juli 2010, di Credenhill, Herefordshire, Inggris, para arkeolog menemukan sisa-sisa lain yang mungkin berasal dari gladiator wanita. Pemakaman itu berisi peti kayu yang diamankan dengan tiga pita besi dan banyak paku besi. Panggul dan kepala, milik wanita yang sangat umum. Namun, tulang kaki dan lengannya ternyata sangat berat dan menunjukkan bahwa dia memiliki otot kuat.

Seiring waktu, para arkeolog dapat menemukan lebih banyak bukti tentang keberadaan gladiator wanita. Gambaran mereka sudah mulai meninggalkan ranah legendaris dan menjadi bagian nyata dari sejarah Romawi.