Festival Dhinga Gavar, Pria India Rela Dipukuli Tongkat Demi Jodoh

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 20 September 2022 | 08:00 WIB
Legenda mengatakan bahwa Dewa Siwa pernah menyamar sebagai tukang sepatu untuk menggoda Dewi Parvati, dan sebagai imbalannya Dewi berpakaian sebagai wanita suku Bhil untuk menggodanya. (Noise break)

Nationalgeographic.co.id - Festival di India ada banyak jenisnya. Anda harus benar-benar melakukan tur festival di negara tersebut untuk memahami berbagai budaya. Salah satunya adalah festival Dhinga Gavar di Jodhpur, yang banyak memberikan Anda wawasan tentang budaya Rajasthan.

Rajasthan adalah nama dari salah satu kota yang terletak di barat laut India. Rajasthan memiliki arti sebagai Tanah Raja. Festival ini mempunyai arti tersendiri. Dhinga berarti kesenangan dengan kepura-puraan dan Gavar memiliki arti Gangaur atau Gauri (Parvati) istri Dewa Siwa. Dhinga Gavar biasanya dilaksanakan setelah satu bulan perayaan Festival Holi atau Festival Warna pada awal musim semi. Wanita dari semua kelompok umur berpartisipasi dalam festival ini.

Tak melihat status perkawinan, wanita yang sudah menikah, gadis bahkan para janda boleh mengikuti ritual tradisional ini. Hal tersebut menjadi salah satu keistimewaan Dhinga Gavar bahwa semua wanita dapat mengambil peran di dalamnya.

Uniknya, festival Dhinga Gavar disebut sebagai festival ‘penipuan’ karena di sini wanita menyamar dengan berbagai karakter memikat untuk menipu pria yang menunjukkan simbol cinta antara pria dan wanita.

Ritual berlangsung selama 16 hari dan prosesi ‘menyamar’ ini dilakukan pada hari akhir dengan berjalan-jalan di kota Jodhpur. Para wanita berpatroli dan berdandan seperti Raja-Rani, Dewa Siwa, Wisnu, Jat-Jatni, Dokter, Polisi, dan Seth. 

Festival Dhinga Gavar dimulai tepat setelah perayaan Holi. (Native planet)

Mereka tidak hanya berpatroli di jalan-jalan di malam hari tetapi juga membawa tongkat di tangan sambil melindungi patung Dhinga Gavar. Para pria yang mendekati setiap perempuan pun akan dipukul dengan tongkat dan diyakini akan memberi kemakmuran.

Sebelumnya pada awal festival, Berhala Dhinga Gavar bersama dengan Isar (Siwa) ditempatkan di 11 lokasi berbeda di kota Jodhpur setelah matahari terbenam. Patung-patung itu sarat dengan perhiasan emas dan ditawari campuran buah-buahan kering dan ganja yang secara lokal dikenal sebagai moi.

 Baca Juga: Mengapa Orang India Rela Mandi di Sungai Paling Tercemar di Dunia Ini?

 Baca Juga: Menguak Keunikan India Kuno Lewat Catatan Perjalanan Marco Polo

 Baca Juga: Menari Sambil Mabuk, Tradisi Piknik Musim Dingin Warga India

Pada Hari Dhinga Gavar, pria tidak memiliki peran apa pun untuk dimainkan di festival kecuali melihat para wanita berpatroli di kota seperti bos. Ini adalah salah satu festival yang menyebarkan gagasan kesetaraan perempuan.