Eksekusi Mengerikan bak Pertunjukan yang Menghibur di Koloseum

By Galih Pranata, Minggu, 18 September 2022 | 15:00 WIB
Eksekusi dan kematian bak pertunjukan yang menghibur bagi orang Romawi yang memadati koloseum. (Eugene Thirion/Wikimedia)

Nationalgeographic.co.id—Selama empat setengah abad, koloseum selalu digunakan sebagai tontonan yang menghibur dengan pertumpahan darah dan pertunjukan berisi eksekusi-eksekusi yang mengerikan.

Flavian Amphitheatre, seperti yang disebut oleh orang Romawi kuno, menjadi sebuah arena hiburan yang berlangsung selama berjam-jam. Para penonton dihibur oleh berbagai pertunjukan dan tontonan.

Kita dapat katakan bahwa dalam pertunjukan tersebut tidak hanya mencakup perkelahian antarmanusia yang diselenggarakan pada pagi hari, tetapi juga antara manusia dengan hewan buas, serta permainan berburu yang dikenal sebagai venationes.

"Waktu makan siang adalah sekitar tengah hari, dan saat itulah orang-orang dapat menyaksikan eksekusi orang-orang yang telah melakukan kejahatan berat," tulis Mauro Poma kepada Ancient Origins.

Ia menulis dalam sebuah artikel berjudul "Roman Executions in the Colosseum: The Stories of Laureolus and Androcles" yang terbit pada 28 Mei 2021.

Eksekusi Romawi terhadap mereka yang dijatuhi hukuman mati, dipentaskan di depan umum. Hal itu dilakukan sebagai kecaman, sehingga setiap orang (termasuk anak-anak—yang hadir di koloseum) dapat melihat konsekuensi dari kejahatan yang mereka lakukan.

"Awalnya, mayoritas orang yang dihukum mati adalah desertir, pemberontak, dan buronan, tetapi kemudian hukuman ini diperluas ke tahanan perang serta jenis kejahatan lainnya," imbuhnya.

Daftar kejahatan yang dapat dihukum mati cukup panjang. Hukuman yang dijatuhkan berupa: pengkhianatan, pemberontakan melawan otoritas, perusakan tanaman, pencurian malam hari, membakar rumah, pemerkosaan, penipuan pelanggan.

Ada juga pencemaran nama baik kuil, pelanggaran janji, pencurian ternak atau tanaman, sumpah palsu, mengubah batas wilayah secara sewenang-wenang, dan banyak lagi alasan untuk hukuman mati.

Apabila orang yang dijatuhi hukuman memiliki tanda kewarganegaraan Romawi, metode eksekusi yang diberikan Romawi adalah melalui pemenggalan kepala. Sebaliknya, mereka yang bukan merupakan warga negara Romawi, akan dieksekusi dengan berbagai cara lain, tergantung pada kejahatan yang mereka lakukan dan status sosial mereka.

 Baca Juga: Lima Metode Eksekusi Mati yang Paling Mengerikan di Era Romawi

 Baca Juga: Sejarah Berdarah Koloseum, Arena Hiburan dan Pembantaian Romawi

 Baca Juga: Eksekusi Gajah, Metode Hukuman Mati Era Kuno yang Mengerikan

Eksekusi mengerikan adalah bagian dari pertunjukan yang menghibur. Berbagai elemen hadir untuk dapat menonton jalannya eksekusi di tengah terik siang di koloseum. 

Terdapat berbagai macam metode eksekusi di Romawi. Beberapa orang dipertontonkan saat ia dibakar hidup-hidup (crematio atau ad flammas) atau dieksekusi dengan hunusan pedang (ad gladium).

Metode eksekusi lainnya berupa penyaliban (crucifixio), atau mereka akan dilemparkan ke hewan liar untuk bertahan hidup atau mati disantap (ad bestias). Mereka juga diwajibkan untuk meniru karakter mitos yang ditakdirkan untuk mati.

Seorang wanita dalam sebuah lukisan tampak tersudut ketakutan akibat eksekusi mati yang diterimanya. Pertunjukan mengerikan saat wanita akan dilemparkan sebagai santapan seekor singa di koloseum. (Valdemar Irminger)

Bahkan, mereka akan dibunuh dengan cara-cara yang sama tragisnya sebagaimana upaya untuk menghidupkan kembali peristiwa sejarah berdarah yang berkaitan dengan asal-usul Roma.

Tidak jarang, para terpidana yang akan dijatuhi hukuman mati, akan melakukan aksi bunuh diri sebelum pertunjukan eksekusi mereka di koloseum. Mereka menghindari kematian mengerikan yang menunggu mereka di arena.