Gerakan Chicano 1968: Suara Siswa Menuntut Kesetaraan Pendidikan

By Galih Pranata, Senin, 19 September 2022 | 15:00 WIB
Sejumlah siswa dari beberapa sekolah di Los Angeles turun ke jalan di awal Maret 1968 untuk menuntun kesetaraan pendidikan bagi Chicano (Meksiko-Amerika). (Luis C. Garza/La Raza Photograph Collection)

Nationalgeographic.co.id—Pada hari-hari pertama di bulan Maret 1968, sebanyak 22.000 siswa Chicano (Meksiko-Amerika) dari tujuh sekolah di Los Angeles, memutuskan pemogokan untuk keluar dari kelas mereka dan turun ke jalanan.

Turunnya sejumlah siswa ke jalan-jalan kota, "menarik perhatian nasional," tulis Antonio Mejías-Rentas kepada History dalam artikel berjudul "How 1968 East L.A. Student Walkouts Ignited the Chicano Movement" yang terbit 13 September 2022.

Peristiwa ini unik karena belum pernah terjadi sebelumnya, dimana demonstrasi siswa menyoroti ketidaksetaraan dalam dunia pendidikan. Demo ini mendorong gerakan hak-hak sipil Chicano dan mengilhami generasi baru aktivis, seniman, pendidik, dan pejabat terpilih.

Mereka disebut dengan Chicanos atau Meksiko-Amerika. Chicanos movement atau gerakan Chicanos ini membentuk sekitar 75 persen (terdiri dari sekira 130.000 orang) dari populasi siswa.

"Para siswa memprotes ketidaksetaraan pendidikan yang mereka hadapi, seperti kondisi sekolah yang rusak dan kekurangan guru untuk mengajar, dan masih adanya guru yang kurang terlatih," imbuh Antonio.

Mereka mengisyaratkan betapa berartinya pemerataan dan kesetaraan dalam pendidikan. Sebagaimana ras dan etnik lain, orang-orang Meksiko-Amerika juga berhak mendapatkan hal yang sama.

Sejumlah siswa juga mengeluhkan bahwa mereka lebih diarahkan ke pelatihan kejuruan dan rumah tangga, alih-alih kursus akademik yang akan membantu mereka masuk ke perguruan tinggi. 

Menurut Antonio Mejías-Rentas, Gerakan Chicanos menuntut agar bahasa, sejarah, dan budaya mereka tercermin dalam kurikulum sekolah mereka. Mereka menyuarakan keluh kesah mereka ke jalan dan mulai mogok belajar dengan meninggalkan sekolah.

Banyak dari pemimpin pemogokan telah berpartisipasi dalam Chicano Youth Leadership Conference atau Konferensi Kepemimpinan Pemuda Chicano (CYLC) yang terselenggara di tahun 1963 di sebuah kamp perkemahan Yahudi di Malibu.

Pada konferensi itu, mereka (para guru) membuka isu-isu tentang perjuangan pribadi mereka dan belajar tentang momen-momen penting dalam sejarah Meksiko dan Amerika Meksiko.

Sal Castro, seorang guru yang kerap menghadiri konferensi, membawa sebagian dari apa yang dia pelajari di CYLC ke kelas studi sosialnya di Lincoln High School, di barrio Eastside Lincoln Heights.

Sebagai seorang guru, Castro berupaya mendorong murid-muridnya untuk berpikir kritis, bangga dan percaya pada diri sendiri. Itu termasuk gagasan bagi siswa untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.