Memahami Navigasi Darat, Cara Agar Tidak Tersesat di Alam Bebas

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 26 September 2022 | 14:00 WIB
Praktik navigasi darat yang langsung dilatih oleh pegiat luar ruangan Arinta Eka Desti Mustika bersama Biodiversity Warriors di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. (Adrianto/Biodiversity Warriors)

Karena Indonesia berada di khatulistiwa, maka garis lintang kita terbagi antara utara dan selatan. Garis khatulistiwa, berada persis di nol derajat garis lintang. Sedangkan garis bujur (dari utara ke selatan bumi), membantu untuk pembedaan zona waktu yang titik nol derajatnya ada di Greenwich, Inggris, dan penuhnya ada di Samudra Pasifik.

Arinta menjelaskan, agar mengetahui lokasi koordinat dan geografis di lapangan, ada beberapa alat yang dapat membantu kita, seperti roamer, protaktor, dan kompas bidik.

Cara menggunakan kompas dan roamer untuk disesuaikan saat melakukan navigasi daratan di alam bebas. (Adrianto/Biodiversity Warriors)

"Roamer adalah alat untuk mengukur titik koordinat di dalam satuan garis antara lintang dan bujur di peta," jelasnya. Alat ini ada 10 digit. Roamer dapat membantu lebih rinci di mana titik koordinasi berdasarkan garis lintang dan bujur, dengan menyertakan detik (satuan yang lebih kecil lagi) untuk lokasi Anda.

Protaktor dapat Anda gunakan untuk menentukan sudut koordinat dari lanskap tertentu dari sudut pandang Anda. Lalu dibantu dengan peta untuk mengetahui arah mata angin untuk menjelaskan posisi Anda dan medan (seperti punggungan, jurang, tebing). Dari sana, Anda dapat mengukur kira-kira seberapa jauh Anda dengan medan.

Peralatan yang tentu akan sangat membantu adalah peta. Anda bisa membaca skala antara jarak pada suatu titik ke titik lainnya dari peta dan jarak sebenarnya. Agar lebih sesuai dengan medan apa yang Anda lihat, gunakan peta topografi yang menggambarkan pola tinggi-rendahnya medan.

Bentuk tiga dimensi dari suatu gunung (atas) yang kemudian dicitrakan pada peta topografi (bawah). Semakin dekat jarak dari ketinggian yang berbeda di peta, tandanya cukup terjal konturnya. (Encyclopaedia Britannica)

Berbeda dari peta lainnya, peta topografi menjelaskan kontur  medan dalam satuan meter di atas permukaan laut (mdpl) dan cakupan luasnya. Jika ketinggian medan cakupan luasnya semakin sempit, artinya medan semakin terjal.

Hal ini dapat membantu Anda berada di lokasi mana Anda sekarang, terutama jika medan punya karakteristiknya. Karakter yang sangat menonjol adalah lembah dan punggungan. Lembah di lereng gunung akan terlihat lebih rendah dari daratan sekitarnya, biasanya menjadi jalan untuk mata air menuju sungai di dataran rendah, terang Arinta.

Terkesan rumit karena akan melibatkan matematika, seperti perhitungan jarak dan sudut. Akan tetapi, akan menjadi lebih mudah jika Anda terbiasa ke lapangan untuk mempelajari navigasi sederhana ini.