"Saat ini, Sagitarius perlahan terkoyak, tetapi 1-2 miliar tahun yang lalu ukurannya jauh lebih besar, mungkin sekitar 20 persen dari massa cakram Bimasakti," tutur Paul McMillan.
Para peneliti terkejut dengan seberapa banyak Bimasakti yang dapat mereka pelajari menggunakan data dari Gaia. Hingga saat ini, teleskop yang telah beroperasi sejak 2013 ini, telah mengukur pergerakan melintasi langit sekitar dua miliar bintang dan pergerakan menuju atau menjauh dari kita sebanyak 33 juta.
"Dengan penemuan baru ini, kita dapat mempelajari Bimasakti dengan cara yang sama seperti para ahli geologi menarik kesimpulan tentang struktur Bumi dari gelombang seismik yang melewatinya. Jenis "seismologi galaksi" ini akan mengajari kita banyak hal tentang rumah kita, galaksi dan evolusinya," simpul Paul McMillan.