Alasan Mengapa Kekaisaran Romawi Terbagi Jadi Dua: Timur dan Barat

By Sysilia Tanhati, Senin, 26 September 2022 | 11:10 WIB
Seiring dengan berjalannya waktu, Kekaisaran Romawi terbagi menjadi dua yaitu timur dan barat. Apa penyebab terjadinya pembagian ini? (MET Museum)

Setelah terbagi, apakah Kekaisaran Romawi Timur dan Barat bekerja sama?

Jadi, begitu kekaisaran terpecah menjadi dua, seperti apa hubungan antara kedua kekaisaran itu? Apakah kedua sisi kekaisaran bekerja sama dan beroperasi sebagai satu kesatuan?

"Tidak selalu," kata Heather. "Ilustrasinya, sangat sulit untuk membagi kantor dan menjaga hubungan baik antar rekan kerja dalam jangka panjang. Itu dilakukan karena perlu, tetapi biasanya menimbulkan ketegangan. Sama seperti Kekaisaran Romawi, ketegangan antara Timur dan Barat adalah masalah yang tidak dapat dihindari."

Humphries setuju dengan pernyataan Heather.

"Idealnya adalah dua bagian yang memerintah secara harmonis," kata Humphries. Kaisar di Timur dan Barat mengeluarkan koin atas nama masing-masing. Kemudian ada bantuan militer yang dikirim ke Barat dari Timur untuk melawan Vandal.

Ada ketegangan yang menyebabkan hubungan keduanya rusak. Misalnya, sering terjadi bahwa Timur dan Barat akan menolak untuk mengakui konsul yang dicalonkan setiap pihak. Selama periode kekuasaan Stilicho di Barat, orang-orang Timur yang ditunjuk untuk konsul tidak diakui di Barat. Penolakan untuk mengakui konsul ini telah menjadi ciri ketegangan dalam hubungan antara kaisar di berbagai bagian kekaisaran.

Konsul adalah posisi yang sepenuhnya terhormat dan umumnya dilihat sebagai hadiah alih-alih pangkat tinggi. Menolak konsul berarti menunjukkan penghinaan terhadap individu yang terhormat.

Kekaisaran Barat akhirnya runtuh pada tahun 476 saat raja suku barbar memberontak dan menggulingkan kaisar Romulus Augustulus. Ini secara luas dianggap sebagai titik akhir dari Kekaisaran Romawi Barat.

Kekaisaran Romawi Timur, juga dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium, bertahan hingga tahun 1453. Namun banyak sejarawan tidak menganggap ini sebagai bagian dari Kekaisaran Romawi "sejati".

Menurut sejarawan, Kekaisaran Bizantium adalah penerus Kekaisaran Romawi seperti halnya rekan-rekan baratnya, seperti kerajaan Visigoth atau Frank.

Jadi, luasnya wilayah kekaisaran tidak menjadi alasan utama mengapa Kekaisaran Romawi terbagi jadi dua.