Ketika Pesawat Luar Angkasa NASA Menabrak Asteroid Selebar 160 Meter

By Utomo Priyambodo, Rabu, 28 September 2022 | 08:00 WIB
Gambar pesawat luar angkasa Dart dan asteroid Dimorphos (lebih kecil) dan Didymos (lebih besar). (NASA/JPL-APL)

Survei langit telah mengidentifikasi lebih dari 95% asteroid monster yang dapat memulai kepunahan global jika mereka bertabrakan dengan Bumi. Untungnya, jalur mereka telah dihitung dan mereka tidak akan mendekati planet kita. Namun, masih tersisa banyak objek kecil lain yang sejauh ini tidak terdeteksi yang dapat menciptakan malapetaka, jika hanya pada skala regional atau kota.

Sebuah objek skala Dimorphos misalnya akan menimbulkan kawah yang mungkin berdiameter 1 kilometer dan kedalaman beberapa ratus meter. Kerusakan di sekitar dampak akan sangat kuat. Oleh karena itu muncul keinginan dari para ilmuwan untuk melihat apakah asteroid dapat didorong menjadi sedikit lebih lambat atau lebih cepat.

"Analoginya adalah jika Anda memakai jam tangan dan Anda merusaknya, dan itu mulai berjalan cepat sedikit," jelas Nancy Chabot, ilmuwan misi Dart dari JHU-APL.

"Anda mungkin tidak melihat kesalahan dalam satu atau dua hari pertama, tetapi setelah beberapa minggu Anda akan mulai memperhatikan bahwa jam tangan tidak lagi menunjukkan waktu yang tepat. Ini berjalan cepat; lebih cepat dari yang seharusnya."