Kisah Traumatik Timpa RA Kardinah, Adik RA Kartini, Akibat Ulah PKI

By Galih Pranata, Sabtu, 1 Oktober 2022 | 11:00 WIB
Kartini sedang membatik dengan adik-adiknya Rukmini (tengah) dan Kardinah (kiri). (Perpustakaan Nasional)

 Baca Juga: Masa Kecil Dipa Nusantara Aidit dan Pertemanan dengan Buruh Tambang

 Baca Juga: Misteri Hilangnya Lukisan Karya Kartini Saat Pusaran Geger 1965

Setelah dipakaikan goni ke tubuh mereka, mereka "lalu diarak keliling Kota, agar jadi tontonan dan bahan olok-olokan massa," lanjut Anad dan Thowaf dalam bukunya. Kardinah yang telah renta lantas berpura-pura sakit.

Ketika arak-arakan itu dilakukan di sepanjang jalanan kota, tiba-tiba massa menghentikannya karena Kardinah mengeluh kesakitan. Arak-arakan berhenti tepat di depan rumah sakit. Menariknya, rumah sakit itu didirikan oleh Kardinah sendiri beberapa dekade silam, RS Kardinah.

Raden Ayu Adipati Arya Kardinah Reksanegara (1 Maret 1881 - 5 Juli 1971), mungkin di kediamannya di Salatiga. (Rumah Kartini)

Akibat kejadian itu, Kardinah mengalami pukulan dan trauma terhadap tindak PKI yang telah mempermalukannya. Namun beruntungnya, RA Kardinah tak dijadikan korban penyiksaan dan pembunuhan PKI.

Selepasnya, ia meninggalkan Tegal dalam upaya melupakan kisah traumatik yang menimpanya di sana. Ia menghabiskan masa tuanya di Salatiga dan meninggal dunia pada 5 Juli 1971 di usianya ke-90.