Tatkala Mesopotamia Temukan Roda, Teknologi Kuno yang Mengubah Dunia

By Galih Pranata, Minggu, 2 Oktober 2022 | 09:06 WIB
Sebuah roda dari Kuil Matahari di Konark. Konark di Orissa, India, terkenal dengan kuil Mataharinya. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat modern ini, sering kali kita menganggap remeh teknologi-teknologi yang bersifat kuno dan sederhana, tetapi sebenarnya telah mengubah dunia. Salah satunya adalah roda.

Lihatlah sekeliling, penggunaan roda ada di mana-mana, baik itu sebagai ban, atau dalam mesin sehari-hari.

Orang mungkin tergoda untuk berpikir bahwa roda hanyalah penemuan sederhana atau bahkan primitif dibandingkan dengan beberapa penemuan seperti gawai mewah yang kita miliki saat ini.

"Roda tertua yang diketahui ditemukan dalam penggalian arkeologis berasal dari peradaban Mesopotamia," tulis Wu Mingren kepada Ancient Origins dalam artikel berjudul "The revolutionary invention of the wheel" yang terbit 2 Juni 2014.

"Penemuan roda itu diperkirakan berasal sekitar 3500 SM silam," imbuhnya. Periode ini dikenal sebagai Zaman Perunggu. Pada periode ini, manusia sudah menanam tanaman, menggembalakan hewan peliharaan, dan memiliki beberapa bentuk hierarki sosial.

Salah satu alasan mengapa roda ditemukan hanya pada titik ini dalam sejarah adalah karena fakta bahwa perkakas logam yang diperlukan untuk memahat lubang dan as roda yang pas terdapat di peradaban Mesopotamia.

"Hal ini mengarah ke alasan berikutnya—roda bukan hanya silinder yang menggelinding di tepinya," tambahnya lagi. Roda Mesopotamia adalah silinder yang terhubung ke platform stasioner yang stabil.

Konsep wheel-axle ini merupakan langkah jenius, tetapi membuatnya memiliki tantangan tersendiri. Ujung poros, serta lubang di tengah roda harus hampir mulus dan bulat sempurna untuk membuatnya bekerja optimal.

Jika fungsi roda gagal mencapai tantangan ini akan mengakibatkan terlalu banyak gesekan antara komponen-komponen ini, dan roda tidak akan berputar.

Ur Chariot yang ditemukan di Iraq dan diperkirakan peninggalan bangsa Sumeria, penerus peradaban Mesopotamia di sana. (Wikimedia Commons)

Meskipun gandar harus pas pada lubang roda, mereka harus memiliki cukup ruang untuk memungkinkan mereka berputar dengan bebas dan lancar. Dengan kata lain, poros roda dibuat agak berongga untuk memungkinkannya berputar dan tidak kesat.

Mengingat kompleksitas kombinasi roda-poros, tidak mengherankan bahwa masyarakat kuno meciptakan roda pada awalnya bukan untuk tujuan transportasi. Sebaliknya, roda telah diklaim pertama kali digunakan oleh pengangkut dan pembuat tembikar.