Studi Terbaru: Infeksi COVID-19 Bawa Peningkatan Risiko Gangguan Otak

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 3 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Diperkirakan 6,6 juta orang telah menderita gangguan otak yang terkait dengan COVID-19. (CDC )

   

Dikutip Pscyhology Today, berdasarkan temuan mereka, diperkirakan sekitar 6,6 juta orang telah menderita gangguan otak yang terkait dengan virus COVID-19. Mereka yang tertular COVID-19 memiliki risiko 77 persen lebih tinggi mengalami masalah memori. Sementara 50 persen lebih mungkin menderita stroke iskemik, dan 80 persen lebih mungkin menderita epilepsi atau kejang.

Penderita COVID-19 juga 43 persen lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi, 42 persen lebih mungkin mengalami gangguan gerak, 35 persen lebih mungkin mengalami sakit kepala ringan hingga berat, 30 persen lebih mungkin mengalami masalah mata seperti sebagai penglihatan kabur atau peradangan retina, dan 22 persen lebih mungkin untuk mengembangkan kelainan pendengaran seperti tinnitus.

Al-Aly menyerukan kepada pemerintah dan sistem kesehatan untuk mengembangkan kebijakan dan strategi kesehatan masyarakat dan pencegahan untuk mengelola pandemi yang sedang berlangsung dan untuk menyusun rencana untuk dunia pasca-COVID.

“Mengingat skala pandemi yang sangat besar, memenuhi tantangan ini membutuhkan strategi respons global, nasional, dan regional yang mendesak dan terkoordinasi—tetapi sejauh ini tidak ada,” tutup Al-Aly.