Mengapa Ratu Hatshepsut Dihapus dari Sejarah Mesir Kuno? Ini Alasannya

By Sysilia Tanhati, Kamis, 6 Oktober 2022 | 12:42 WIB
Ia membawa begitu banyak kebaikan bagi Mesir kuno, namun mengapa Ratu Hatshepsut dihapus dari sejarah Mesir kuno? (Metropolitan Museum of Art)

Ini masuk akal karena sejarawan menyebutnya sebagai Ratu Sungai Nil. Julukan itu diperoleh berkat rute perdagangan makmur yang diciptakannya selama masa pemerintahannya.

Meskipun hanya hidup selama 21 tahun, Hatshepsut membuat perubahan besar yang positif bagi Mesir kuno dan rakyatnya. Penyebab kematiannya masih belum diketahui. Sejarawan memperkirakan bahwa dia dibunuh oleh seseorang. Semakin sukses dan kuat seorang pemimpin, biasanya musuhnya pun makin banyak.

Musuhnya sangat ingin membuatnya lenyap, bahkan setelah kematian sang ratu

Makamnya ditemukan pada tahun 1920-an, namun sarkofagusnya kosong. Ini adalah tanda-tanda yang sangat jelas dari orang-orang yang ingin menghapusnya dari sejarah.

Seseorang menginginkan Hatshepsut menghilang sehingga bahkan dalam patung yang ditemukan (bertanggal oleh para ahli sejak masa pemerintahannya), namanya dihapus dari patung. Seakan masih belum puas, mereka mengubah tubuh patung wanita menjadi seorang pria. Upaya itu dilakukan untuk menunjukkan pada generasi mendatang bahwa Hatshepsut tidak pernah ada. Dan selama waktu tersebut, seorang firaun pria memerintah Mesir.

   

Baca Juga: Hatshepsut, Sang Ratu Mesir Kuno Pertama Yang Memiliki Jenggot

Baca Juga: Misteri Nefertiti, Ratu Mesir Kuno Tandingan Cleopatra

Baca Juga: Tak Tersentuh Selama 4.000 Tahun, di Mana Makam Ratu Mesir Hetepheres?

Baca Juga: Arkeolog Menemukan Istana Megah Cleopatra, Ratu Mesir Yang Hilang

   

Sejarawan berbicara tentang misoginis (orang yang membenci wanita) dalam budaya Mesir Kuno. Di zaman itu, sebagian besar wanita dikendalikan dan di bawah pria. “Bahkan jika memiliki banyak musuh, saya percaya bahwa Thutmose III (anak tirinya) adalah orang yang membunuhnya,” tambah Tapalagi.

Menurut Tapalagi, Thutmose III selalu iri dengan seberapa besar kekuatan yang dimiliki Hatshepsut. Selain itu, pada 1458 Sebelum Masehi, Thutmose III memulai kampanyenya untuk menghancurkan segala sesuatu yang berhubungan dengan ibu tirinya, Hatshepsut. Ini termasuk menghancurkan sebagian besar monumen yang mewakilinya.

Kini, sejarawan berusaha mengembalikan kisah-kisah Ratu Hatshepsut yang berusaha dikubur setelah kematiannya.