Bangunan Berusia 7.000 Tahun di Ceko Lebih Tua dari Piramida Mesir

By Utomo Priyambodo, Kamis, 6 Oktober 2022 | 07:50 WIB
Roundel yang ditemukan di Ceko. (Institute of Archaeology of the Czech Academy of Sciences)

Nationalgeographic.co.id—Sisa-sisa struktur bangunan dari Zaman Batu ditemukan di dekat Kota Praha, Ceko. Struktur bangunan ini lebih tua daripada Stonehenge dan bahkan piramida Mesir.

Kompleks misterius ini yang dikenal sebagai roundel. Hampir 7.000 tahun yang lalu selama akhir Neolitik, atau Zaman Batu Baru, komunitas petani lokal mungkin telah berkumpul di bangunan melingkar ini, meskipun tujuan sebenarnya tidak diketahui.

Roundel yang ditemukan para arkeolog ini berukuran besar. Bangunan ini berdiameter sekitar 55 meter, atau sekitar setinggi Menara Miring Pisa, sebagaimana yang dilaporkan oleh Radio Prague International.

Meski sementara ini "terlalu dini untuk mengatakan apa pun tentang orang-orang yang membangun lingkaran ini," jelas bahwa mereka adalah bagian dari budaya Stroked Pottery yang berkembang antara tahun 4900 Sebelum Masehi dan 4400 Sebelum Masehi, kata Jaroslav Ridky, seperti dikutip dari Live Science. Ridky adalah juru bicara Institute of Archaeology dari Czech Academy of Sciences (IAP) yang juga seorang ahli roundel di Republik Ceko.

Miroslav Kraus, direktur penggalian roundel di distrik Vinoř atas nama IAP, mengatakan bahwa mengungkapkan struktur itu dapat memberi mereka petunjuk tentang penggunaan bangunan tersebut. Para peneliti pertama kali mengetahui tentang keberadaan roundel Vinoř pada 1980-an, ketika para pekerja konstruksi sedang memasang pipa gas dan air.

Penggalian terbaru saat ini telah mengungkapkan keseluruhan struktur bangunan itu untuk pertama kalinya. Sejauh ini, timnya telah menemukan pecahan tembikar, tulang binatang, dan peralatan batu di parit, menurut Ridky.

Sisa-sisa organik penanggalan karbon dari penggalian roundel ini dapat membantu tim menentukan dengan tepat tahun konstruksi struktur dan mungkin menghubungkannya dengan permukiman Neolitik yang ditemukan di dekatnya.

Orang-orang yang membuat barang-barang Stroked Pottery diketahui telah membangun roundel-roundel lainnya di wilayah Bohemia di Republik Ceko, kata Ridky. Tetapi "pengetahuan tentang membangun roundel melintasi perbatasan beberapa budaya arkeologis," tambahnya. "Komunitas-komunitas yang berbeda membangun roundel di seluruh Eropa tengah."

Roundel bukanlah fitur kuno yang terkenal sampai beberapa dekade yang lalu, sampai fotografi udara dan drone menjadi bagian penting dari peralatan arkeologi. Tapi sekarang, para arkeolog tahu bahwa "roundel adalah bukti arsitektur tertua di seluruh Eropa," ujar Řídký kepada Radio Prague International awal tahun ini.

Baca Juga: Ilmuwan Ceko Meracik Bir Mengikuti Resep Berusia 3.000 Tahun

Baca Juga: Mengapa Para Firaun Mesir Kuno Berhenti Mendirikan Piramida?

Baca Juga: Ajaib! Bagaimana Piramida-piramida Mesir Bisa Dibangun Saling Sejajar? 

Dilihat dari atas, roundel terdiri atas satu atau lebih parit bundar yang lebar dengan beberapa celah yang berfungsi sebagai pintu masuk. Bagian dalam setiap roundel kemungkinan dilapisi dengan tiang kayu, mungkin dengan lumpur yang menutupi celahnya.

Ratusan struktur bangunan melingkar ini telah ditemukan di seluruh Eropa tengah, tetapi semuanya berasal dari rentang waktu hanya dua atau tiga abad. Meski popularitas bangunan ini di akhir Neolitikum jelas, fungsinya masih dipertanyakan.

Pada tahun 1991, roundel paling awal ditemukan di Jerman, juga sesuai dengan budaya Stroked Pottery. Roundel yang disebut sebagai Lingkaran Goseck ini berdiameter 75 meter dan memiliki pagar kayu ganda dan tiga pintu masuk.

Karena dua pintu masuk itu sesuai dengan arah matahari terbit dan terbenam selama titik balik matahari musim dingin dan musim panas, salah satu interpretasi terhadap Lingkaran Goseck adalah bahwa itu berfungsi sebagai observatorium atau semacam kalender, menurut sebuah studi tahun 2012 di jurnal Archaeological Papers dari American Anthropological Association.

Ridky lebih meyakini interpretasi yang lebih umum dari struktur Vinoř, yakni bahwa "roundel mungkin menggabungkan beberapa fungsi, yang paling penting adalah sosio-ritual," katanya kepada Live Science. Menurutnya, roundel mungkin dibangun untuk pertemuan sejumlah besar orang, mungkin untuk memperingati peristiwa penting bagi mereka sebagai sebuah komunitas, seperti ritus peralihan, fenomena astronomi, atau pertukaran ekonomi.

Mengingat bahwa orang-orang yang membuat roundel hanya memiliki alat-alat batu untuk membangunnya, ukuran roundel ini cukup mengesankan —umumnya berdiameter sekitar 60 meter atau setengah panjang lapangan sepak bola. Tetapi sedikit yang diketahui tentang orang-orang itu sendiri, karena sangat sedikit permakaman yang ditemukan yang dapat memberikan lebih banyak informasi tentang kehidupan mereka tujuh milenium yang lalu.

Setelah popularitas selama tiga abad, roundel tiba-tiba menghilang dari catatan arkeologi sekitar tahun 4600 Sebelum Masehi. Para arkeolog belum mengetahui mengapa roundel tak lagi dibangun. Tetapi mengingat lebih dari seperempat dari semua roundel yang ditemukan hingga saat ini terletak di Republik Ceko, penelitian masa depan yang serupa dengan penemuan di Vinoř pada akhirnya dapat membantu memecahkan misteri struktur bangunan melingkar tersebut.