Kekaisaran Romawi di Mata Orang Tiongkok Kuno pada Abad ke-3

By Sysilia Tanhati, Rabu, 5 Oktober 2022 | 13:20 WIB
Wilayah dengan “banyak raja kecil” di mana harimau dan singa ganas membunuh pendatang. Itu deskripsi Kekaisaran Romawi di mata orang Tiongkok kuno. (Wikipedia)

Tidak ada penggambaran Romawi yang bertahan. Banyak sejarawan percaya bahwa para cendekiawan Tiongkok itu hanya mengetahui daerah-daerah yang dikuasai Romawi di Asia, seperti wilayah yang sekarang Suriah modern. Namun, teks ini tampaknya bertentangan dengan gagasan itu.

Damnatio ad bestias, eksekusi mengerikan di Romawi kuno. Menurut deskripsi Yu Huan, harimau dan singa yang ganas membunuh para pendatang. (Panoramio.com/Wikimedia Commons)

Meski Yu Huan tidak pernah meninggalkan Tiongkok, ia mengumpulkan deskripsi dan cerita dari para pelaut Romawi. Sang cendekiawan menulis:

“Negara ini (Kekaisaran Romawi) memiliki lebih dari empat ratus kota kecil. Raja memiliki ibukotanya (yaitu, kota Roma) dekat dengan muara sungai (Tiber). Tembok luar kota terbuat dari batu.

Penguasa negara ini tidak permanen. Ketika bencana dihasilkan dari fenomena yang tidak biasa, mereka tanpa basa-basi menggantikannya. Mengangkat seorang pria berbudi luhur sebagai raja, dan melepaskan raja tua, yang tidak berani menunjukkan kebencian.

Orang biasa tinggi dan berbudi luhur seperti orang Tiongkok, tetapi memakai pakaian hu (‘Barat’). Mereka mengatakan mereka awalnya berasal dari Tiongkok, tetapi meninggalkannya.

Mereka selalu ingin berkomunikasi dengan Tiongkok tetapi, Anxi (Parthia), yang iri dengan keuntungan mereka, tidak mengizinkan mereka untuk lewat.”

Tulisan Yu Huan itu disusun kembali oleh John E. Hill dari Washington University. Berkatnya, salinan Weilüe, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, menjadi bukti bagaimana deskripsi orang Tiongkok tentang Romawi.

“Meskipun Weilüe tidak pernah digolongkan di antara sejarah resmi atau ‘kanonik’, Weilüe selalu dianggap sebagai sumber informasi sejarah dan geografis yang unik dan berharga oleh cendekiawan Tiongkok,” kata Hill.

Yu Huan juga menggambarkan tentang pertanian dan aspek-aspek lain yang menghibur dari Kekaisaran Romawi. Tidak diragukan lagi, Kekaisaran Romawi meninggal kesan luar biasa pada orang Tiongkok kuno.

“Wilayah ini memiliki pohon pinus, cemara, sophora, catalpa, bambu, alang-alang, poplar, dedalu, pohon payung, dan segala macam tanaman. Orang-orang menanam lima biji-bijian dan mereka memelihara kuda, bagal, keledai, unta, dan ulat sutra. Mereka memiliki tradisi sulap yang luar biasa, bisa mengeluarkan api dari mulutnya, mengikat dan kemudian membebaskan diri. Juga menyulap dua belas bola dengan keterampilan yang luar biasa,” tulis Yu Huan.

Yu Huan bahkan menggambarkan kota Roma, dengan mengatakan bahwa kota “dikelilingi oleh batu”. Sang cendekiawan juga melanjutkan untuk membuat daftar produk paling populer yang diproduksi di Romawi. Tidak hanya emas dan perak, tetapi juga berbagai jenis kain yang tersedia pada saat itu.

Dia bahkan menampilkan petunjuk tentang cara menuju ke sana meskipun diragukan bahwa banyak orang mengikuti petunjuknya.

Tanpa teknologi canggih, Yu Huan mampu membuat deskripsi tentang Kekaisaran Romawi yang membuat orang kagum. Lewat catatannya, orang mengetahui bagaimana Kekaisaran Romawi di mata orang Tiongkok kuno di abad ke-3.