Pandemi Telah Mengubah Kepribadian Kita Menjadi Lebih Murung

By Utomo Priyambodo, Kamis, 6 Oktober 2022 | 17:23 WIB
Bagaimana pandemi mengubah perilaku kita menjadi lebih murung? (British Museum)

Nationalgeographic.co.idPandemi global virus corona telah memengaruhi hampir semua orang di seluruh dunia. Tampaknya, salah satu efeknya adalah banyak dari kita menjadi lebih murung di sepanjang jalan, seringkali sampai menjadi lebih neurotik dan kurang menyenangkan.

Menurut sebuah studi baru terhadap 7.109 orang berusia antara 18 dan 90 tahun. Adapun di antara orang-orang tua yang termasuk dalam penelitian, tidak ada perubahan yang signifikan secara statistik.

Hasil penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa peristiwa stres kolektif tetapi lokal, seperti bencana alam, tidak mengubah sebagian besar ciri-ciri kepribadian. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan lingkungan global memang dapat mengubah kepribadian.

"Ada perubahan kepribadian yang terbatas di awal pandemi tetapi perubahan mencolok mulai tahun 2021," kata para penulis laporan penelitian tersebut. "Dari sebagian besar catatan, kepribadian orang-orang dewasa muda paling banyak berubah, dengan peningkatan nyata dalam neurotisisme dan penurunan keramahan dan kesadaran."

"Artinya, orang-orang dewasa yang lebih muda menjadi lebih murung dan lebih rentan terhadap stres, kurang kooperatif dan percaya, dan kurang terkendali dan bertanggung jawab."

Para peneliti menggunakan model sifat kepribadian Lima Besar –meliputi neurotisisme, ekstroversi, keterbukaan, keramahan, dan kesadaran– untuk menilai para peserta penelitian. Ekstroversi adalah salah satu sifat yang menurun secara keseluruhan.

Mempertimbangkan kuncitara atau lockdown yang melanda dunia, membatasi seberapa sering kita bisa keluar dan berinteraksi dengan orang lain secara langsung, mungkin tidak mengherankan bahwa kita menjadi kurang ekstrover. Ekstrover adalah suatu sifat yang terkait dengan sikap terbuka dan mendapatkan kesenangan dari bersosialisasi dengan orang lain.

Keterbukaan adalah karakteristik lain yang sekarang tampaknya kurang lazim setelah pandemi.

  

Baca Juga: Dunia Hewan: Tak Semua Satwa Liar Pulih selama Kuncitara COVID-19

Baca Juga: Selama Pandemi 48 Negara Pakai Aplikasi Pendidikan yang Tak Aman

Baca Juga: Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Naik di Tahun Kedua Pandemi