Mengapa Soda Berbuih dan Mendesis? Begini Penjelasan para Ahli

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 8 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Desis dalam soda terdiri dari gelembung karbon dioksida, atau CO2 (iStock)

 Baca Juga: Kecenderungan Manusia Minum Minuman Keras Berasal dari Monyet

 Baca Juga: Kegemukan Hingga Kanker, Bahaya Minum Soda Secara Berlebihan

 Baca Juga: Meredakan Diare Hingga Menjaga Gula Darah, Ini Manfaat Beras Kencur

Jika kaleng atau botol telah dikocok atau diganggu sebelum dibuka, gas yang terperangkap di dalam cairan dapat keluar untuk bergabung dengan gas di atas minuman, meningkatkan tekanan gas di atas cairan dan menyebabkan soda meledak saat wadah dibuka.

Karbon dioksida membentuk sekitar 0,04% dari atmosfer bumi. Hukum Henry menunjukkan bahwa ketika soda terkena udara, karbon dioksida dalam minuman ringan secara alami ingin mencapai konsentrasi yang sama dalam cairan seperti di udara. Hasilnya adalah sebagian besar keluar dari cairan sebagai gelembung CO2 kecil.

Soda semakin mendesis ketika dituangkan ke dalam gelas karena tindakan menuangkan sangat meningkatkan luas permukaan cairan dan membantu gelembung keluar, kata Glajch. "Contoh yang baik dari ini dapat dilihat dengan bir," kata Glajch.

"Jika Anda menuangkan bir ke dalam gelas, Anda bisa mendapatkan busa berukuran besar di atasnya, tergantung pada jenis bir dan seberapa berkarbonasinya. Busa itu adalah semua gas yang berasal dari minuman," sambungnya,

Salah satu trik untuk mengurangi jumlah gelembung selama penuangan adalah dengan menuangkan soda di sepanjang sisi gelas. "Itu secara drastis mengurangi luas permukaan tuang" dan dengan demikian mempertahankan lebih banyak CO2 dalam cairan, kata Glajch. Selamat minum!