Nationalgeographic.co.id—Tim arkeolog internasional melaporkan telah mendokumentasikan ruang ritual dari periode Romawi Akhir yang terkait dengan kultus elang (falcon). Dokumentasi tersebut diketahui selama penggalian di pelabuhan kuno Hellenistik-Romawi Berenike di pantai Laut Merah Mesir.
Laporan tersebut telah mereka terbitkan di American Journal of Archaeology belum lama ini yang merupakan jurnal akses terbuka. Publikasi tersebut bisa didapatkan secara daring dengan judul "A Falcon Shrine at the Port of Berenike (Red Sea Coast, Egypt)."
Dijelaskan, ruang ritual atau kuil tersebut didirikan oleh Ptolemy II Philadelphus pada kuartal kedua abad ke-3 SM di pantai Laut Merah Mesir. Ptolemy II Philadelphus adalah raja Dinasti Ptolemaik dari tahun 283 - 246 SM.
Pelabuhan Berenike Ptolemeus-Romawi berutang keberadaannya pada perdagangan internasional, dan peninggalan arkeologisnya mencerminkan konektivitas luas penduduknya.
Sebelum ditinggalkan beberapa saat sebelum pertengahan abad ke-6 M, pelabuhan tersebut sebagian dihuni oleh Blemmyes semi-nomaden, yang asal-usulnya terletak di wilayah Nubia.
Untuk diketahui, Blemmyes adalah sebuah kerajaan suku nomadik yang berdiri dari setidaknya 600 SM sampai abad ke-3 M di Nubia, Mesir Selatan.
Salah satu area utama yang digali selama beberapa musim arkeologi terakhir di Berenike adalah Kompleks Utara, yang terletak di sudut timur laut situs dan diidentifikasi selama beberapa survei geo magnetik yang dilakukan di daerah tersebut. Ini terdiri dari struktur besar yang terdiri dari beberapa bangunan.
Kehadiran kepala karang di permukaannya, yang merupakan tipikal praktik bangunan Romawi Akhir di Berenike, menunjukan tanggal akhir untuk periode terakhir pendudukan kompleks tersebut.
Penggalian di dalam dan sekitar Kompleks Utara dimulai pada tahun 2015, dan pada akhir musim tahun 2019 ada total tujuh parit, termasuk yang mengungkapkan Kuil elang.
Kuil kecil untuk kultus Mesir ini diadaptasi, dalam fase terakhirnya, oleh penduduk Blemmyan ke sistem kepercayaan mereka sendiri.