Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru dari University of Michigan menemukan bahwa asteroid Chicxulub yang membunuh dinosaurus 66 juta tahun yang lalu memicu tsunami global. Tsunami tersebut sangat dahsyat dengan gelombang setinggi 45 km dan menyapu ribuan kilometer dari lokasi tumbukan.
Para peneliti menghitung bahwa energi awal dari dampak tsunami tersebut mencapai 30.000 kali lebih besar daripada energi pada tsunami Samudra Hindia pada bulan Desember 2004 yang menerjang salah satunya Provinsi Aceh.
Gelombangnya menyebar terutama ke timur dan timur laut ke Samudra Atlantik Utara, dan ke barat daya melalui jalur laut Amerika Tengah, yang dulu memisahkan Amerika Utara dan Amerika Selatan, ke Samudra Pasifik Selatan.
Laporan penelitian mereka telah diterbitkan di jurnal akses terbuka journal AGU Advances. Makalah tersebut bisa didapatkan secara daring dengan judul "The Chicxulub Impact Produced a Powerful Global Tsunami."
Seperti diketahui, sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid besar menabrak Bumi di dekat lokasi kota kecil Chicxulub di tempat yang sekarang disebut Meksiko. Dampaknya memusnahkan sekitar 75 persen spesies hewan dan tumbuhan di Bumi, termasuk seluruh kelompok seperti dinosaurus non-unggas dan amon.
Menurut penelitian ini, hasil simulasi tumbukan, dengan asumsi kedalaman dasar laut 1 km dan waktu tempuh 10 menit, sekitar 2,5 menit setelah tumbukan menghasilkan gelombang setinggi 4,5 km.
"Tsunami ini cukup kuat untuk mengganggu dan mengikis sedimen di cekungan laut di belahan dunia, meninggalkan celah dalam catatan sedimen atau tumpukan sedimen yang lebih tua," kata Molly Range, seorang peneliti di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di University of Michigan.
"Tinjauan catatan geologis berfokus pada bagian batas, sedimen laut yang diendapkan tepat sebelum atau setelah tumbukan asteroid dan kepunahan massal akhir Kapur berikutnya."
Peneliti menjelaskan, distribusi erosi dan jeda yang mereka amati di sedimen laut Kapur paling atas konsisten dengan hasil model mereka. "Yang memberi kami lebih percaya diri dalam prediksi model," kata Range.
Dalam studi mereka, Range dan rekan-rekannya memodelkan 10 menit pertama dari peristiwa Chicxulub dengan model dampak kawah, dan propagasi berikutnya di seluruh lautan dunia menggunakan dua model tsunami global yang berbeda.
Dampak tsunami mencapai 30.000 kali lebih kuat daripada tsunami Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 yang di salah satunya menerjang Provinsi Aceh. Tsunami tersebut merupakan salah satu tsunami terbesar dalam catatan modern.