Nationalgeographic.co.id—Alih-alih sebagai seorang dewi, Nike mungkin lebih dikenal sebagai perusahaan sepatu, pakaian, dan alat-alat olahraga yang sudah mendunia. Namun bukan tanpa alasan nama perusahaan terkenal itu terinspirasi dari dewi mitologi Yunani. Nike adalah dewi kemenangan Yunani dan penarik kereta perang Zeus. Apa yang menarik dari dewi yang cinta damai ini?
Asal usul Nike
Meskipun bukan salah satu dewi Yunani yang paling terkenal, ia memainkan peran penting di hari-hari awal mitologi. Nike membantu Zeus memperoleh kekuasaan.
Nike memiliki cerita asal yang berbeda dalam dua teks kuno. Dalam Theogony, dia adalah putri dari Titan dan Oceanid. Ayahnya adalah generasi kedua Titan, Pallas, dewa pertempuran Yunani pertama sebelum Ares mengambil peran. Ibunya adalah seorang Oceanid, nimfa laut, bernama Styx. Nike memiliki tiga saudara kandung: Zelos, Bia, dan Cratus.
Nike dalam Perang Titan
Perang Titan atau Titanomakhia merupakan perang antara dewa-dewa Yunani dan para pendahulu mereka, para Titan yang perkasa. Perang ini terjadi selama 10 tahun.
Zeus yang menginginkan kemenangan tentu membutuhkan bantuan sebanyak mungkin. Ia memanggil semua dewa, menjanjikan kehormatan dan kekuatan kepada semua yang membantunya melawan ayahnya, Cronus. “Bagi yang menentang, ia pun menjanjikan hal sebaliknya,” ungkap Robbie Mitchell di laman Ancient Origins.
Dewa pertama yang menyatakan kesetiaan mereka kepada Zeus adalah Styx dan keempat anaknya. Selama perang, Nike bertindak sebagai kusir Zeus, membimbing keretanya melalui berbagai pertempuran. Zeus pun memberikan banyak hadiah ketika perang berakhir.
Nike dan saudara-saudaranya menjadi beberapa dewa yang paling disukai Zeus. Mereka diizinkan untuk tinggal dengannya selamanya. Nike sering digambarkan berdiri di sisi Zeus di Olympus. Nike sering digambarkan sebagai pelayan Zeus atau dewa kepercayaannya.
Nike dalam Pertempuran melawan Typhon
Menurut Dionysiaca karya Nonnos, dalam mitologi Yunani, Nike memainkan peran penting di hari-hari terakhir Perang Titan. Setelah Zeus dan sekutunya mengalahkan para Titan, Zeus dihadapkan dengan satu musuh terakhir, Typhon.
Typhon memiliki latar belakang yang rumit, tetapi pada dasarnya dia diciptakan untuk menjadi musuh bebuyutan Zeus. Ia adalah raksasa yang mengerikan, berkepala dan bertangan banyak. Bak monster, kekuatannya setara dengan Zeus. “Typhon begitu mengintimidasi, bahkan Zeus pun ragu-ragu untuk menghadapinya,” Mitchell menambahkan.
Dikisahkan bahwa Athena mengirim Nike untuk membantu Zeus melawan Typhon. Tanpa ragu, dewi itu memarahi Zeus karena keragu-raguannya dan menyuruhnya mengumpulkan keberaniannya sehingga bisa melindungi Olympus. Di tengah omelannya, Nike menyebutkan nama-nama semua dewa yang melarikan diri dari Typhon. Mereka adalah dewa-dewa terhormat seperti Ares, Apollo, dan Hermes.
Nike memberi tahu Zeus bahwa jika gagal bertindak, ia akan kehilangan putri kesayangannya, Athena dan Artemis. Keduanya akan diperbudak dan diperkosa oleh Typhon. Sangat sedikit dewa yang berani berbicara dengan Zeus seperti itu.
Keesokan paginya, ketika Typhon kembali menantang, Zeus pun siap. Nike memimpin Zeus ke pertempuran. Ia menggunakan perisainya untuk melindungi Zeus saat sang dewa menyerang Typhon dengan petir dan hujan.
Zeus pun akhirnya menang. Saat meninggalkan medan perang, Nike mengikutinya dengan keretanya. Penggambaran ini menunjukkan bahwa Nike penting dan berperan dalam kemenangan Zeus melayan Typhon.
Dalam Theogony, cerita lain tentang kisah ini, Nike tidak disebutkan sama sekali. Theogony mengisahkan tentang Zeus yang hanya membutuhkan sedikit bantuan saat melawan Typhon.
Nike, dewi kemenangan Yunani
Berkat hubungannya dengan kemenangan, Nike adalah salah satu dewi Yunani yang paling banyak digambarkan. Gambar dirinya dapat ditemukan di berbagai koin dan vas. Patung Nike dibangun untuk memperingati kemenangan dalam pertempuran.
Nike biasanya digambarkan sebagai wanita cantik bersayap. Dia ditampilkan membawa beberapa simbol kemenangan, seperti karangan bunga, palem, atau selempang. “Kadang-kadang ia membawa kecapi atau dupa siap untuk merayakan kemenangan yang dibantunya,” ujar Mitchell.
Baca Juga: Kisah Zeus dan Selingkuhannya, Dari Wanita Hingga Sesama Jenis
Baca Juga: Eris, Dewi Kekacauan yang Senang Melihat Perselisihan di Yunani Kuno
Baca Juga: Circe, Dewi Sihir Mitologi Yunani Bisa Mengubah Manusia Jadi Binatang
Dalam adegan yang menggambarkan perang melawan Typhon, Nike ditampilkan sebagai kusir Zeus yang siap berperang.
Namun setelah Perang Titan, Nike hampir menghilang dari kisah mitologi Yunani. Ketika ia muncul, ia bisa digambarkan sedang menilai pertandingan antara manusia dengan dewa.
Ini tercermin juga dalam bagaimana dia disembah. Tampaknya Nike tidak memiliki kultusnya sendiri. Dan sangat sedikit, jika ada, kuil yang didedikasikan untuknya. Sebaliknya, pemujaannya sering dimasukkan dalam kultus dewa-dewa lain, terutama Zeus dan Athena. Di Athena, misalnya, dia disebut sebagai Athena-Nike.
Terlepas dari itu, Nike adalah dewi yang sangat kuat. Ia berperan penting dalam membantu Zeus mencapai tahtanya di Olympus. Nike terus menginspirasi bahkan hingga saat ini. Sang dewi dipahat sebagai bagian dari trofi Jules Rimet untuk Piala Dunia dalam sepak bola. Nike juga duduk di atas Gerbang Brandenburg di Berlin, Narva Triumphal Arch di St. Petersburg, dan gedung Parlemen Austria di Wina.