Menelusuri Jejak Dunia Romawi Kuno dalam Kehidupan Modern Saat Ini

By Utomo Priyambodo, Jumat, 14 Oktober 2022 | 15:00 WIB
Colosseum, bangunan bersejarah di tengah kota Roma, Italia. Merupakan jejak peninggalan Romawi kuno. (Thinkstockphoto)

Nationalgeographic.co.id—Kehidupan Romawi kuno memiliki pengaruh besar pada dunia modern saat ini. Meskipun peradaban Romawi sudah berakhir ribuan tahun yang lalu, kita masih dapat melihat banyak jejak dan peninggalannya dalam seni, arsitektur, teknologi, sastra, bahasa, dan hukum kita.

Dari jembatan dan stadion hingga buku dan kata-kata yang kita dengar setiap hari, orang-orang Romawi kuno telah meninggalkan jejak mereka di dunia kita.

Seni dan Arsitektur

Bangsa Romawi kuno memiliki dampak yang luar biasa pada seni dan arsitektur. Jejak pengaruh Romawi dalam bentuk dan struktur dapat kita temukan di sepanjang perkembangan budaya Barat.

Meskipun Romawi sangat dipengaruhi oleh Yunani kuno, mereka mampu membuat perbaikan pada desain dan penemuan Yunani yang diadopsi tersebut. Misalnya, mereka melanjutkan penggunaan kolom, tetapi bentuknya menjadi lebih dekoratif dan kurang struktural pada bangunan-bangunan Romawi.

Bangsa Romawi kuno menciptakan atap melengkung dan lengkungan skala besar, yang mampu menopang lebih banyak bobot daripada konstruksi tiang dan balok yang digunakan orang Yunani. Lengkungan ini berfungsi sebagai fondasi untuk jembatan besar dan saluran air yang dibuat oleh orang-orang Romawi.

Orang-orang Romawi yang menyukai permainan juga membangun amfiteater besar, termasuk Colosseum. Stadion olahraga yang kita lihat sekarang, dengan bentuk oval dan tempat duduk berjenjang, berasal dari ide dasar yang dikembangkan orang-orang Romawi.

Lengkungan Colosseum terbuat dari semen, bahan bangunan yang sangat kuat yang dibuat orang-orang Romawi dengan apa yang mereka miliki: abu vulkanik dan batu vulkanik. Para ilmuwan modern percaya bahwa penggunaan abu ini adalah alasan mengapa struktur seperti Colosseum masih berdiri sampai sekarang.

Struktur bawah air Romawi juga terbukti lebih kokoh. Air laut yang bereaksi dengan abu vulkanik menciptakan kristal yang mengisi celah-celah beton. Untuk membuat beton ini tahan lama, pembangun modern harus memperkuatnya dengan baja. Jadi hari ini, para ilmuwan mempelajari beton Romawi, berharap untuk menyamai keberhasilan para pembangun ahli kuno itu.

National Geographic juga mencatat bahwa seni pahat pada masa Romawi juga terbukti cukup tahan lama. Bangsa Romawi membuat patung mereka dari marmer, membuat monumen untuk tokoh-tokoh dan peringatan pencapaian manusia yang luar biasa. Anda masih dapat melihat ribuan artefak Romawi hari ini di museum-museum di seluruh dunia.

Saluran air Romawi kuno di Pont du Gard. (Robert Harding Picture Library)

Teknologi dan Sains