Nationalgeographic.co.id—Kehidupan Romawi kuno memiliki pengaruh besar pada dunia modern saat ini. Meskipun peradaban Romawi sudah berakhir ribuan tahun yang lalu, kita masih dapat melihat banyak jejak dan peninggalannya dalam seni, arsitektur, teknologi, sastra, bahasa, dan hukum kita.
Dari jembatan dan stadion hingga buku dan kata-kata yang kita dengar setiap hari, orang-orang Romawi kuno telah meninggalkan jejak mereka di dunia kita.
Seni dan Arsitektur
Bangsa Romawi kuno memiliki dampak yang luar biasa pada seni dan arsitektur. Jejak pengaruh Romawi dalam bentuk dan struktur dapat kita temukan di sepanjang perkembangan budaya Barat.
Meskipun Romawi sangat dipengaruhi oleh Yunani kuno, mereka mampu membuat perbaikan pada desain dan penemuan Yunani yang diadopsi tersebut. Misalnya, mereka melanjutkan penggunaan kolom, tetapi bentuknya menjadi lebih dekoratif dan kurang struktural pada bangunan-bangunan Romawi.
Bangsa Romawi kuno menciptakan atap melengkung dan lengkungan skala besar, yang mampu menopang lebih banyak bobot daripada konstruksi tiang dan balok yang digunakan orang Yunani. Lengkungan ini berfungsi sebagai fondasi untuk jembatan besar dan saluran air yang dibuat oleh orang-orang Romawi.
Orang-orang Romawi yang menyukai permainan juga membangun amfiteater besar, termasuk Colosseum. Stadion olahraga yang kita lihat sekarang, dengan bentuk oval dan tempat duduk berjenjang, berasal dari ide dasar yang dikembangkan orang-orang Romawi.
Lengkungan Colosseum terbuat dari semen, bahan bangunan yang sangat kuat yang dibuat orang-orang Romawi dengan apa yang mereka miliki: abu vulkanik dan batu vulkanik. Para ilmuwan modern percaya bahwa penggunaan abu ini adalah alasan mengapa struktur seperti Colosseum masih berdiri sampai sekarang.
Struktur bawah air Romawi juga terbukti lebih kokoh. Air laut yang bereaksi dengan abu vulkanik menciptakan kristal yang mengisi celah-celah beton. Untuk membuat beton ini tahan lama, pembangun modern harus memperkuatnya dengan baja. Jadi hari ini, para ilmuwan mempelajari beton Romawi, berharap untuk menyamai keberhasilan para pembangun ahli kuno itu.
National Geographic juga mencatat bahwa seni pahat pada masa Romawi juga terbukti cukup tahan lama. Bangsa Romawi membuat patung mereka dari marmer, membuat monumen untuk tokoh-tokoh dan peringatan pencapaian manusia yang luar biasa. Anda masih dapat melihat ribuan artefak Romawi hari ini di museum-museum di seluruh dunia.
Teknologi dan Sains
Bangsa Romawi kuno turut memelopori kemajuan di banyak bidang sains dan teknologi. Mereka membangun alat dan metode yang pada akhirnya membentuk cara dunia melakukan hal-hal tertentu.
Bangsa Romawi adalah insinyur yang sangat mahir. Mereka memahami hukum fisika dengan cukup baik untuk mengembangkan saluran air dan cara yang lebih baik untuk membantu aliran air. Mereka memanfaatkan air sebagai energi untuk menyalakan tambang dan pabrik.
Mereka juga membangun jaringan jalan yang luas, sebuah pencapaian besar saat itu. Jalan mereka dibangun dengan meletakkan kerikil dan kemudian diaspal dengan lempengan batu. Sistem jalan Romawi begitu besar, sehingga dikatakan bahwa "semua jalan menuju ke Roma."
Baca Juga: Tujuh Penemuan Romawi Kuno: Inovasi yang Berguna hingga Sekarang
Baca Juga: Mengapa Benda Peninggalan Romawi Ini Masih Menyisakan Misteri?
Baca Juga: Isyarat Jari Peninggalan Romawi Kuno yang Masih Kita Gunakan
Seiring dengan proyek rekayasa skala besar, orang-orang Romawi juga mengembangkan alat dan metode untuk digunakan dalam pertanian. Bangsa Romawi menjadi petani yang sukses karena pengetahuan mereka tentang iklim, tanah, dan mata pelajaran terkait penanaman lainnya. Mereka mengembangkan atau menyempurnakan cara untuk menanam tanaman secara efektif dan untuk mengairi dan mengeringkan ladang.
Teknik mereka masih digunakan oleh petani modern, seperti rotasi tanaman, pemangkasan, okulasi, pemilihan benih, dan pemupukan. Bangsa Romawi juga menggunakan penggilingan untuk memproses biji-bijian mereka dari pertanian, yang meningkatkan efisiensi mereka dan mempekerjakan banyak orang.
Sastra dan Bahasa
Sebagian besar sastra dunia juga sangat dipengaruhi oleh sastra Romawi kuno. Selama masa yang dianggap sebagai “Zaman Keemasan Puisi Romawi”, para penyair seperti Virgil, Horace, dan Ovid menghasilkan karya-karya yang memiliki dampak abadi.
Metamorphoses karya Ovid, misalnya, mengilhami penulis seperti Chaucer, Milton, Dante, dan Shakespeare. Shakespeare, khususnya, terpesona oleh orang-orang Romawi kuno, yang menjadi inspirasi untuk beberapa dramanya, termasuk Julius Caesar dan Antony dan Cleopatra.
Selain itu, penting untuk dicatat juga dampak yang diberikan bahasa Romawi di dunia Barat. Orang-orang Romawi kuno berbicara bahasa Latin, yang menyebar ke seluruh dunia dengan meningkatnya kekuatan politik Romawi.
Latin menjadi dasar untuk sekelompok bahasa yang disebut sebagai "bahasa Roman". Ini termasuk Prancis, Spanyol, Italia, Portugis, Rumania, dan Catalan.
Banyak kata dasar Latin juga merupakan dasar dari banyak kata bahasa Inggris. Alfabet bahasa Inggris didasarkan pada alfabet Latin. Seiring dengan itu, banyak bahasa Latin masih digunakan dalam sistem peradilan saat ini.
Hukum
Penggunaan kata-kata Latin bukanlah satu-satunya cara orang Romawi kuno mempengaruhi sistem peradilan Barat. Meskipun sistem peradilan Romawi sangat keras dalam hukumannya, itu berfungsi sebagai garis besar kasar tentang bagaimana proses pengadilan terjadi hari ini. Misalnya, ada sidang pendahuluan, seperti yang ada hari ini, di mana hakim memutuskan apakah benar-benar ada kasus atau tidak.
Jika ada pengadilan untuk sebuah kasus, seorang warga negara Romawi terkemuka akan mengadili kasus tersebut, dan saksi serta bukti akan dihadirkan. Hukum Romawi dan sistem pengadilannya telah menjadi dasar bagi sistem peradilan di banyak negara, seperti Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa.
Bangsa Romawi kuno telah membantu meletakkan dasar bagi banyak aspek dunia modern. Tidak mengherankan bahwa kekaisaran kuno yang pernah booming ini mampu mempengaruhi dunia dalam banyak hal dan meninggalkan warisan abadi.