Dunia Hewan: Lebah Liar Ternyata Juga Menyukai Puncak Pohon Hutan

By Wawan Setiawan, Minggu, 16 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Sebuah situs sampel tinggi di kanopi hutan yang ditemukan oleh peneliti dunia hewan, terlihat ada sarang lebah di ketinggian (yang dilingkari warna kuning). (University of East Anglia)

Nationalgeographic.co.id - Lebah liar mungkin sama senangnya mengunjungi kanopi hutan yang tinggi seperti halnya mereka di antara bunga-bunga di permukaan tanah. Temuan ini berkat penelitian baru dunia hewan dari University of East Anglia.

Spesies lebah liar hidup di setiap benua kecuali Antarktika. Di Amerika Utara ada sekitar 4.000 spesies lebah asli yang menempati ekosistem mulai dari hutan hingga gurun hingga padang rumput.

Lebah adalah serangga sosial dan akan hidup berkoloni baik di bawah tanah maupun di pepohonan.

Interior hutan yang teduh umumnya dianggap sebagai habitat yang buruk bagi lebah yang menyukai matahari. Namun, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Insect Conservation and Diversity pada 13 Oktober 2022 dengan judul “Canopy sampling reveals hidden potential value of woodland trees for wild bee assemblages.” Studi ini mengungkapkan bahwa komunitas lebah liar yang beragam aktif jauh di atas naungan—di antara cabang-cabang pohon dan dedaunan di kanopi hutan yang diterangi matahari.

Tim peneliti dunia hewan mengatakan bahwa kanopi hutan mungkin memainkan peran yang lebih signifikan dalam konservasi lebah daripada yang diperkirakan sebelumnya. Dengan nektar dan pohon Sycamore yang kaya serbuk sari terbukti sangat menarik bagi lebah.

"Lebah liar adalah kontributor utama untuk layanan penyerbukan tanaman, tetapi untuk berkembang di lanskap pertanian, mereka juga membutuhkan habitat non-tanaman untuk menyediakan tempat bersarang dan bunga untuk dimakan,” kata Dr. Richard Davies, dari UEA's School of Biological Sciences. "Interior hutan yang teduh sering dianggap sebagai habitat lebah yang buruk untuk mencari makan, tetapi sampai sekarang, aktivitas lebah di kanopi hutan yang diterangi matahari jarang diteliti."

"Kami ingin mengetahui lebih banyak tentang potensi kanopi hutan untuk mendukung komunitas lebah liar," ujar Guthrie Allen, peneliti utama yang juga dari UEA's School of Biological Sciences.

Peneliti dunia hewan, Guthrie Allen, sedang bekerja mengambil sampel di kanopi hutan yang tinggi. (University of East Anglia)

Tim menyelidiki komunitas lebah di 15 lokasi hutan di lanskap pertanian di Norfolk pada akhir musim semi. Mereka memeriksa tingkat aktivitas lebah di empat habitat—di kanopi (pada ketinggian hingga 20 meter) dan understory dari interior hutan serta tepi hutan yang terbuka.

"Kami menemukan bahwa beragam komunitas lebah liar aktif di kanopi hutan—yang kami maksud adalah di ketinggian di antara cabang dan dedaunan pohon,” kata Allen. "Tingkat aktivitas sangat tinggi di dekat pohon Sycamore yang berbunga.”

 Baca Juga: Begini Susahnya Lebah Membuat Madu, Apakah Boleh Kita Mengambilnya?

 Baca Juga: Ngeri, Lebah Ini Suka Makan Bangkai Ketimbang Mengisap Nektar Bunga

 Baca Juga: Gawat! Kupu-kupu dan Lebah Kesulitan Menemukan Bunga Akibat Polusi

"Kami juga menemukan bahwa komunitas lebah berbeda antara kanopi hutan dan tumbuhan bawah—lapisan vegetasi yang tumbuh dekat dengan lantai hutan,” tambahnya.

"Dan kami terkejut menemukan bahwa sebagian besar spesies lebah sama melimpahnya di bagian bawah interior hutan seperti halnya di tepi yang terkena sinar matahari yang berbatasan dengan lahan pertanian,” tutur Allen melanjutkan penjelasannya. "Temuan kami menunjukkan bahwa lebah liar memiliki potensi untuk mengeksploitasi sumber nektar dan serbuk sari yang berlimpah yang tersedia di kanopi hutan.”

"Pohon penghasil nektar, seperti Sycamore, cenderung mewakili sumber makanan penting bagi banyak spesies lebah, sementara beberapa bahkan mengumpulkan serbuk sari dari pohon yang diserbuki angin, seperti Oak. Temuan kami juga menunjukkan potensi tumbuhan bawah hutan yang dikelola untuk mendukung komunitas lebah,” kata Allen.

"Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa komunitas berbeda antara kanopi dan tumbuhan bawah. Akan tetapi secara keseluruhan, pekerjaan kami menunjukkan bahwa hutan memainkan peran yang lebih signifikan dalam mendukung komunitas lebah lahan pertanian daripada yang diperkirakan sebelumnya," pungkasnya.