Baca Juga: Kepunahan Massal 445 Juta Tahun Silam, Seperti Apa Lingkungannya?
"Sampai sekarang, para ilmuwan berpikir bahwa setelah Peristiwa Oksidasi Hebat, tingkat oksigen rendah dan kemudian melonjak tepat sebelum kita melihat hewan pertama berevolusi, atau tingkat oksigen tinggi selama jutaan tahun sebelum hewan muncul,” kata Krause, melanjutkan penjelasannya. "Tetapi penelitian kami menunjukkan kadar oksigen jauh lebih dinamis. Ada osilasi antara kadar oksigen tinggi dan rendah untuk waktu yang lama sebelum bentuk awal kehidupan hewan muncul. Kami melihat periode di mana lingkungan laut, tempat hewan purba hidup, akan memiliki oksigen berlimpah—dan kemudian periode di mana tidak ada."
"Perubahan berkala dalam kondisi lingkungan ini akan menghasilkan tekanan evolusioner di mana beberapa bentuk kehidupan mungkin telah punah dan yang baru dapat muncul," Kata Dr. Benjamin Mills, yang memimpin Kelompok Pemodelan Evolusi Bumi di Leeds dan mengawasi proyek tersebut.
Dr. Mills mengatakan periode oksigen memperluas apa yang dikenal sebagai "ruang layak huni"—bagian dari lautan di mana tingkat oksigen akan cukup tinggi untuk mendukung bentuk kehidupan hewan awal.
"Telah diusulkan dalam teori ekologi bahwa ketika Anda memiliki ruang layak huni yang berkembang dan menyusut, ini dapat mendukung perubahan cepat pada keanekaragaman kehidupan biologis,” katanya. "Ketika tingkat oksigen menurun, ada tekanan lingkungan yang parah pada beberapa organisme yang dapat mendorong kepunahan. Dan ketika perairan yang kaya oksigen meluas, ruang baru memungkinkan para penyintas untuk naik ke dominasi ekologis. Ruang layak huni yang diperluas ini akan bertahan selama jutaan tahun, memberikan banyak waktu bagi ekosistem untuk berkembang."
Hasil studi ini telah dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 14 Oktober dengan judul “Extreme variability in atmospheric oxygen levels in the late Precambrian.”