Mengapa Dewa Hindu Krishna Punya Kulit Berwarna Biru? Ini Alasannya

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 23 Oktober 2022 | 09:00 WIB
Legenda mengatakan Dewa Krishna telah meminum susu beracun yang diberikan oleh setan ketika dia masih bayi dan itu menyebabkan kebiruan di kulitnya. (Templepurohit.com)

 Baca Juga: Manusia-Manusia Berkulit Biru yang Terisolasi Akibat Diskriminasi

 Baca Juga: Naskah Wangsakerta: Kisah Terdetail Tentang Asal-usul Nusantara?

Kulit kebiruan adalah akibat dari methemoglobinemia—suatu kondisi di mana hemoglobin, molekul dalam sel darah merah yang mendistribusikan oksigen ke tubuh, tidak mampu melepaskan oksigen secara efektif ke jaringan tubuh. Karena darah tidak mendapatkan oksigen, itu membuat kulit terlihat biru, bibir ungu, dan darah berwarna cokelat.

Sebagian besar dari kita memiliki kurang dari 1 persen methemoglobin. Kulit mendapat semburat kebiruan ketika tingkat itu naik menjadi 10-20 persen.

Keluarga Fugate terkenal di Kentucky

Enam generasi keluarga Fugate, yang tinggal di perbukitan Kentucky dari tahun 1800-an hingga 1960, memiliki kulit biru. Garis keturunan biru dimulai pada awal 1800-an ketika Martin Fugate, seorang yatim piatu Prancis, menetap di tepi Sungai Troublesome. Dia menikah dengan seorang wanita Amerika berambut merah yang memiliki kulit sangat pucat. Kimia genetik mereka menghasilkan mutasi dan keduanya tanpa sadar membawa gen resesif yang mengakibatkan keturunan mereka dilahirkan dengan kulit biru.

Karena perkawinan campuran, generasi berikutnya juga lahir dengan kelainan langka ini. Namun, sebagian besar anggota keluarga hidup sampai usia 80-an dan 90-an tanpa masalah kesehatan yang signifikan.

Methemoglobinemia dapat diturunkan melalui keluarga atau dapat disebabkan oleh paparan obat-obatan dan bahan kimia tertentu. Toksisitas uranium karena air yang terkontaminasi juga diyakini berpotensi menyebabkan 'sindrom bayi biru'. Penggunaan pupuk kimia secara sembarangan di desa Punjab mengalami lonjakan sindrom bayi biru pada tahun 2009. Kasus sindrom bayi biru dilaporkan terjadi di desa-desa di Rumania dan Bulgaria yang menghadapi masalah sanitasi dan kadar nitrat yang tinggi di air tanah. Mudah-mudahan, Dewa Krishna tidak menjadi korban pencemaran air tanah.