Kasim-Kasim Terkenal dan Berkuasa di Tiongkok hingga Romawi Kuno

By Sysilia Tanhati, Kamis, 27 Oktober 2022 | 15:00 WIB
Praktik kasim dimulai di Sumeria di abad ke-21 SM, berlanjut hingga zaman Tiongkok dan Romawi. Kasim menjadi berkuasa dan terkenal berkat aksesnya. (Tang-era tomb artist - Paludan, Ann)

 Baca Juga: Penemuan-Penemuan Peradaban Sumeria Kuno yang Mengubah Dunia

 Baca Juga: Berusia Singkat, Almoravid Mengislamkan Maroko dan Menjaga Andalusia

Tanpa pengalaman militer, Narses memenangkan serangkaian kemenangan luar biasa. Ia pun berhasil menyelesaikan penaklukan. Ketika dia memulai karirnya sebagai seorang jenderal, Narses berusia lebih dari tujuh puluh tahun.

Kasim penemu kertas dari Istana Kekaisaran Tiongkok

Sistem kekaisaran Tiongkok mengandalkan sejumlah besar kasim. Contoh yang baik dari kasim seperti itu adalah Cai Lun, salah satu kasim agung Kaisar He. Pada saat itu, birokrasi Tiongkok membutuhkan banyak dokumen. Dokumentasi itu biasanya menggunakan sutra yang sangat mahal dan potongan bambu.

Cheng Ho adalah seorang kasim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424). (Hassan Saeed)

Cai Lun-lah yang menyadari fungsi kertas. Maka, ia menciptakan sistem untuk menghasilkan kertas dalam jumlah besar. Dia memopulerkan kertas begitu banyak sehingga meraih ketenaran dan kekayaan.

Namun, ketika kaisar meninggal, kaisar baru ingin membebaskan dirinya dari kasim lama yang berpengaruh. Cai Lun bunuh diri sebelum dia bisa ditawan.

Judar Pasha, panglima tentara sultan

Sepanjang waktu, serangkaian kasim menjadi terkenal. Judar Pasha lahir di Spanyol abad ke-16. Dia diambil oleh budak Muslim saat masih bayi.

Untuk dijadikan sebagai seorang kasim, ia dikebiri dan dijual untuk melayani Sultan Maroko. Saat melayani sultan, Judar menjadi Pasha dan ditempatkan di komando pasukan sultan. Saat itu, Songhai adalah kekaisaran terbesar di Afrika, sehingga Judar memimpin invasi Maroko ke kekaisaran ini.

Judar pun berhasil merebut ibu kota kekaisaran. Namun pertempuran dan perjalanan panjang di padang pasir memakan korban pasukan Maroko. Mencoba merebut kembali kekaisarannya, kaisar Songhai menawarkan upeti yang ditolak Judar. Sekembalinya ke Maroko dan terjadi perebutan kekuasaan, Judar dieksekusi oleh sultan yang baru.