Peracunan Massal Orang-orang Penting di Romawi Kuno yang Menggemparkan

By Sysilia Tanhati, Selasa, 1 November 2022 | 12:00 WIB
Racun menjadi cara ampuh untuk menjatuhkan musuh di Romawi. Terbukti pada 331 SM, terjadi peracunan massal orang penting Romawi yang menggemparkan. (Joseph-Noël Sylvestre)

Nationalgeographic.co.id - Di zaman Romawi kuno, ada beberapa cara untuk menyingkirkan musuh atau lawan yang tidak diinginkan. Racun menjadi salah satu cara paling populer pada periode awal kekaisaran. Meski ampuh, peracunan massal sekelompok orang penting di Romawi kuno membuat banyak orang terkejut. Siapa yang berani melakukannya?

Pada tahun 331 Sebelum Masehi, sekelompok orang berpangkat tinggi meninggal karena penyakit. Namun sejarawan Titus Livius Patavinus “Livy” dalam The History of Rome menyatakan bahwa penyebabnya adalah racun.

Seorang budak mengungkapkan kebenaran

Seperti yang diceritakan Livy, tahun itu, sejumlah pejabat besar di Republik Romawi jatuh sakit karena penyakit misterius. “Sebagian besar bahkan sekarat,” tulis Carly Silver di laman Ancient Origins.

Saat itu, banyak yang mengira bahwa epidemi yang sedang melanda Roma menjadi penyebab kematian orang-orang penting tersebut.

Tidak ada yang yakin mengenai penyebabnya, sampai seorang pelayan wanita datang ke Quintus Fabius Maximus, curule aedile. Sang pelayan menyatakan bahwa ia akan mengungkapkan penyebab bencana besar itu. Ia bersedia berkata jujur asalkan syarat yang diajukan dipenuhi yaitu sang pelayan tidak akan menderita karena kesaksiannya.

Pelayan wanita yang juga juga seorang budak itu akan mendapatkan kekebalan karena bersaksi melawan pihak yang bersalah. Begitu mendapatkan kesepakatannya, budak itu mengungkapkan bahwa Roma telah “dipengaruhi oleh praktik kriminal para wanita”. Yang dimaksud “para wanita” itu adalah wanita kelas atas.

Konspirasi di Romawi kuno

Penyelidikan pun segera dilakukan berdasarkan laporan pelayan itu. Polisi proto mengikuti informan secara diam-diam.

Mereka menemukan pelaku dan racun yang digunakan. Bahan yang mengancam nyawa sekelompok orang penting itu pun segera diselidiki di Forum.

Sekitar 20 orang wanita dipanggil. Pemimpinnya, dua orang wanita ningrat yang bernama Sergia dan Cornelia, mengeklaim khasiat bahan itu untuk kesehatan, alih-alih mematikan. Mereka menyangkal semua tuduhan.

Wanita tertuduh menenggak racun di depan umum