Nationalgeographic.co.id—Sekelompok astronom internasional telah menemukan lubang hitam terdekat dengan Bumi. Menariknya, lubang hitam ini diorbit oleh sebuah bintang yang mirip dengan matahari kita.
Ini adalah pertama kalinya sistem biner seperti itu ditemukan di galaksi kita. Objek lubang hitam tersebut, yang dikenal sebagai Gaia BH1, terletak 1.600 tahun cahaya jauhnya, dan memiliki massa sekitar 10 kali lipat dari matahari kita.
Lubang hitam seperti ini dikenal sebagai lubang hitam bermassa bintang. Massa mereka paling banyak 100 kali lipat dari matahari kita dan tercipta dalam ledakan supernova yang dahsyat.
Sekitar 100 juta objek seperti ini ini seharusnya ada di Bima Sakti, tetapi hanya sedikit yang telah ditemukan. Di antara semua objek ini, hampir semuanya aktif memberi makan, mencuri materi dari bintang pendamping, dan melepaskan sejumlah besar sinar-X.
Tapi Gaia BH1 berbeda. Ia tidak mencuri apa pun dari bintang pendampingnya, sehingga dianggap tidak aktif. Objek itu awalnya terlihat oleh pesawat luar angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESO).
Pesawat antariksa tersebut menangkap kejanggalan aneh pada bintang pendamping objek tersebut. Pengamatan lanjutan dengan Observatorium Gemini Internasional memperluas pembacaan gerakan bintang tersebut dan mengkonfirmasi bahwa bintang itu kemungkinan mengorbit sebuah lubang hitam.
“Ambillah Tata Surya, letakkan lubang hitam di mana Matahari berada, dan letakkan Matahari di mana Bumi berada, dan Anda mendapatkan sistem ini,” kata Kareem El-Badry, astrofisikawan di Center for Astrophysics, Harvard & Smithsonian, dan Max Planck Institute for Astronomy yang menjadi penulis utama dalam makalah studi atas lubang hitam ini.
Baca Juga: 'Lubang Hitam Bergoyang' Contoh Paling Ekstrem yang Pernah Terdeteksi
Baca Juga: Serdawa Lubang Hitam: Memuntahkan Materi Bintang yang Dilahapnya
Baca Juga: Teknologi Baru Akan Mempertajam Gambar Lubang Hitam Secara Close-Up
“Meskipun ada banyak klaim deteksi sistem seperti ini, hampir semua penemuan ini kemudian dibantah. Ini adalah deteksi jelas pertama dari bintang mirip Matahari dalam orbit lebar di sekitar sebuah lubang hitam bermassa bintang di galaksi kita,” paparnya seperti dikutip dari IFL Science.
Tim peneliti menganggap deteksi ini tidak ambigu setelah bertahun-tahun berburu lubang hitam yang tidak aktif. Dan sementara datanya tampak solid, tidak jelas persis bagaimana sistem ini terbentuk. Sistem biner seharusnya terbuat oleh bintang masif sekitar 20 kali ukuran Matahari kita, yang diorbit oleh pendamping mirip Matahari yang masih bisa kita amati.
Bintang masif itu akan berevolusi menjadi bintang raksasa super merah dalam hitungan jutaan tahun. Lapisan luar bintang itu akan menelan pendampingnya, sebelum keruntuhan yang menentukan dan ledakan supernova berikutnya.
Bagaimana objek pendamping selamat dari semua itu adalah sebuah misteri. Hal ini menunjukkan bahwa kita mungkin tidak memiliki pemahaman yang lengkap tentang bagaimana sistem biner atau binari lubang hitam terbentuk dan berevolusi.
“Sangat menarik bahwa sistem ini tidak mudah diakomodasi oleh model evolusi biner standar,” ucap El-Badry.
“Ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana sistem biner ini terbentuk, serta berapa banyak lubang hitam tidak aktif yang ada di luar sana.”
Makalah studi El-Badry dan rekan-rekannya ini telah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.