Pencabut Bulu Ketiak dan Pekerjaan Aneh Lainnya di Zaman Romawi Kuno

By Sysilia Tanhati, Minggu, 13 November 2022 | 15:00 WIB
Pekerjaan yang dianggap normal di masa lalu mungkin membuat kita mengernyitkan dahi. Misalnya di zaman Romawi kuno, ada orang yang bekerja sebagai pencabut bulu ketiak. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Profesi dan pekerjaan mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Pekerjaan-pekerjaan yang dianggap normal di masa lalu mungkin akan membuat kita mengernyitkan dahi. Misalnya di zaman Romawi kuno, ada orang yang bekerja sebagai pencabut bulu ketiak. Pengumpul urine pun merupakan pekerjaan lazim saat itu. Untungnya, beberapa pekerjaan aneh di zaman Romawi kuno mungkin tidak kita temukan lagi di zaman sekarang ini.

Pencabut bulu ketiak

Praktik mencabut bulu ketiak tersebar luas selama awal Kekaisaran Romawi. Ini diketahui lewat surat yang ditulis oleh Seneca Muda. Dalam suratnya itu, ia menyarankan bahwa tidak mencabut bulu ketiak berarti lalai dalam melakukan perawatan pribadi.

Praktik ini masuk akal, terutama mengingat aroma yang mungkin muncul akibat bulu-bulu yang tidak diinginkan itu.

Tidak semua bulu atau rambut harus dicabut. Seneca mengkritik pria yang mencabuti bulu kaki mereka. “Menurutnya, itu menunjukkan ciri seseorang yang sia-sia dan banci,” tulis Alexander Meddings di laman History Collection.

Ternyata, orang Romawi memiliki standar khusus dalam hal rambut di tubuh itu. Wanita diharapkan untuk mencukur agar tidak berbau “kambing liar di area ketiak”. Atau memiliki kaki yang penuh dengan rambut kasar. Pria, di sisi lain, memiliki sedikit lebih banyak fleksibilitas dalam hal menghilangkan rambut tubuh mereka. Semua ini diungkapkan oleh Pujangga Romawi Ovid.

Seorang alipilus atau pencabut bulu ketiak bisa ditemukan di pemandian umum Romawi kuno. Mereka adalah budak yang bertugas untuk mencabuti bulu-bulu yang tidak berguna di tubuh.

Pengumpul urine

Urine akan diambil dari toilet umum dan tangki septik yang meluap. Kemudian, urine akan digunakan untuk berbagai proses kimia, dari merendam kulit binatang sebelum penyamakan hingga mengekstrak amonia untuk membersihkan pakaian. Bahkan, urine juga digunakan untuk memutihkan gigi di masa itu.

Meski berbau menyengat, urine memiliki banyak manfaat dan dikumpulkan oleh orang-orang yang membutuhkannya. Bahkan urine yang bau pun bisa menghasilkan uang. Namun, bayangkan orang pekerjaannya mengumpulkan urine itu. Ia mungkin tersiksa dengan bau menyengatnya.

 Baca Juga: Mengenal Pajak Urine Zaman Romawi Kuno, Bagaimana Ketentuannya?

 Baca Juga: Inilah Pekerjaan yang Paling Banyak Peminatnya pada Abad Pertengahan