Sadis, Budak Mesir Kuno Diberi Cap dengan Besi Panas bak Ternak

By Sysilia Tanhati, Minggu, 13 November 2022 | 12:00 WIB
Ternak ditandai dengan stempel besi panas. Namun temuan stempel besi kecil ungkap bahwa budak Mesir kuno juga diberi cap dengan besi panas bak ternak. (The British Museum)

Nationalgeographic.co.id - Orang Mesir kuno menandai ternaknya dengan stempel besi panas. Informasi ini diketahui lewat relief dan lukisan makam peninggalan orang Mesir kuno. Namun temuan arkeolog menyajikan bukti terbaru bahwa hal yang sama dilakukan pada manusia. Budak Mesir kuno dicap dengan besi panas bak ternak. Ini mengungkapkan bahwa status mereka setara dengan properti seperti ternak.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam The Journal of Egyptian Archaeology mengungkapkan bahwa teks-teks Mesir kuno merujuk pada penjualan dan pemindahan ternak. Jadi, untuk membedakan aktivitas tersebut, ternak-ternak itu diberi cap.

Ada juga lukisan yang menggambarkan lembu yang diikat dan anglo untuk memanaskan besi. Di lukisan itu juga ada seorang pekerja yang menggunakan stempel bergagang panjang untuk menandai hewan. Beberapa dari stempel besi ini, yang sebenarnya terbuat dari perunggu, juga telah ditemukan.

Temuan stempel untuk digunakan pada budak

Namun, temuan 10 stempel besi kemungkinan besar digunakan untuk menandai kulit budak manusia. Pasalnya, stempel itu terlalu kecil untuk gunakan pada ternak. Sepuluh stempel bergagang itu diperkirakan berasal dari dinasti ke-19 Mesir (mulai sekitar 1292 Sebelum Masehi), hingga dinasti ke-25 (berakhir 656 Sebelum Masehi).

"Stempel-stempel tersebut sangat kecil sehingga kecil kemungkinannya pernah digunakan pada sapi atau kuda," kata penulis studi Ella Karev. "Saya tidak mengesampingkan kemungkinan itu, tetapi kami tidak memiliki bukti hewan kecil seperti kambing yang dicap. Dan ada begitu banyak bukti lain dari manusia yang dicap."

Ukuran stempel besi untuk budak Mesir kuno

Stempel besi untuk ternak biasanya berukuran 10 cm atau lebih besar. Jika berukuran lebih kecil dari ini, cap tidak akan terbaca kelak ketika anak sapi tumbuh jadi sapi dewasa.

Sedangkan koleksi stempel besi yang ditemukan dari zaman Mesir kuno hanya sepertiga dari ukuran itu. "Ukuran yang sama dengan stempel besi yang digunakan oleh orang Eropa pada budak Afrika di abad ke-19," Karev menambahkan lagi. Stempel besi untuk manusia dari pertengahan dan akhir abad ke-19 mirip dalam hal ukuran dan bentuk dengan stempel Mesir kuno itu.

Sebuah ukiran Mesir dari sekitar 1185 Sebelum Masehi menunjukkan pemberian tanda pada tawanan perang berupa tato. Tetapi studi baru berpendapat itu adalah stempel alih-alih tato. (Oriental Institute of the University of Chicago)

Karev juga merujuk pada bukti tekstual dalam bentuk tulisan Mesir kuno yang mengungkapkan tentang "menandai" budak. Sering diasumsikan bahwa budak ditandai menggunakan tato, tetapi, Karev menyajikan bukti substansial bahwa tato di Mesir kuno digunakan secara eksklusif untuk tujuan keagamaan dan dekoratif. Sementara stempel digunakan untuk menandai properti.

Penelitian menunjukkan bahwa tato di Mesir kuno hampir secara eksklusif dilakukan pada wanita dan untuk tujuan keagamaan.