Lewat G20, Negara-negara Sepakat Melanjutkan Upaya Batas Kenaikan Suhu

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 21 November 2022 | 14:00 WIB
Menggunakan proyeksi masa depan dari Model Sistem Bumi generasi terbaru, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa sebagian besar lautan dunia terus kehilangan ingatannya dari tahun ke tahun di bawah pemanasan global. (NASA)

Hasil pertemuan negara-negara besar di G20 telah bertekad untuk membatasi kenaikan suhu. Salah satunya termasuk India, pembeli batu bara terbesar kedua di dunia, yang juga menginginkan persetujuan untuk menghentikan semua bahan bakar fosil daripada kesepakatan yang lebih sempit untuk menghentikan batu bara yang disepakati pada COP26 di Glasgow.

"Kami akan memainkan peran kami sepenuhnya dalam mengimplementasikan Perjanjian Iklim Glasgow (COP26)," lanjut pernyataan G20. Pertemuan itu, lewat pernyataannya, menegaskan kembali tujuan internasional untuk menghapus "subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien." Selain itu juga, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen mereka menyediakan 100 miliar dolar AS tiap tahunnya untuk mitigasi iklim.

Sementara itu, deklarasi G20 mendesak para delegasi di COP27 untuk "segera meningkatkan" upaya di KTT tentang masalah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hal itu juga mengacu pada kebutuhan untuk mempercepat "upaya menuju penghentian bertahap tenaga batu bara yang tidak mereda, sejalan dengan keadaan nasional yang mengakui perlunya dukungan menuju transisi yang adil."

Indonesia, sebagai tuan rumah, lewat pertemuan G20 ini juga berkomitmen untuk transisi energi. Menjelang pertemuan G20, lewat pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa negara-negara berhutan tropis besar seperti Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo, berkomitmen untuk menghentikan deforestasi dan saling bekerja sama.

Transisi energi juga disepakati oleh negara-negara G20 lainnya. "Kami akan dengan cepat meningkatkan penyebaran pembangkit listrik nol dan rendah emisi, termasuk energi terbarukan sumber daya, dan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi, teknologi, dengan mempertimbangkan keadaan nasional," tulis pernyataan pertemuan.