Di Balik Lukisan Unik 'Dokter Cinta' di Abad ke-17 Karya Jan Steen

By Galih Pranata, Sabtu, 19 November 2022 | 08:00 WIB
Dua karya lukisan Jan Steen yang merekam seorang dokter 'cinta', memeriksa kondisi pasiennya. Umumnya, pasien digambarkan dengan wujud wanita muda. (Wikimedia Commons)

 Baca Juga: Jatuh Cinta Mengubah Cara Kerja Otak dan Tubuh, Seperti Apakah?

Antara minne-pijn atau mine-koortz yang seakan menjadi epidemi di Belanda, menyita perhatian dan telah menjadi subjek di banyak risalah medis.

Dalam penafsiran visual karya seni Jan Steen, wanita memiliki kecenderungan terjangkit penyakit cinta ini karena digambarkan sebagai objek yang terobsesi dalam hal urusan cinta dan perasaan.

Mabuk cinta di masa itu diduga menyebabkan ketidakseimbangan tubuh, cinta yang tidak terpuaskan atau tak berbalas menyebabkan melankolis, denyut nadi tidak menentu, pucat, perubahan nafsu makan, dan perubahan suasana hati.

Lukisan diri Jan Steen (1625). (The Yorck Project/Wikimedia)

Obatnya biasanya pernikahan, yang memenuhi kebutuhan minne (hati) dan tubuh. Mabuk cinta berbagi banyak gejala kehamilan, yang sering menjadi bagian dari diagnosis banding.

Dalam narasi visual lainnya, musik dijadikan alat sebagai terapi medis. Terapi dengan menggunakan musik dianggap menyembuhkan melankolis. Dalam seni visual, musik adalah simbol cinta, mewakili kondisi keharmonisan antara sepasang kekasih.

Meskipun memiliki sense humor, lukisan Jan Steen merekam fenomena nyata yang terjadi di Belanda sepanjang abad ke-16 hingga 17. Dokter yang mengunjungi wanita muda untuk menangani problematika cintanya, atau sebut saja "Dokter cinta."