Ilmuwan Selidiki Meteorit Kuno untuk Mengungkap Asal-usul Air di Bumi

By Ricky Jenihansen, Minggu, 20 November 2022 | 11:00 WIB
Analisis pada meteorit Winchcombe memberikan wawasan tentang bagaimana Bumi bisa memiliki air. (Detlev van Ravenswaay/Science Source)

 

Nationalgeographic.co.id—Telah sejak lama banyak ilmuwan tertarik dengan gagasan mengungkap asal-usul air di Bumi, pertanyaan tersebut telah menjadi misteri bertahun-tahun. Sekarang, meteorit kuno berusia 4,6 miliar tahun yang jatuh di Inggris dapat mengungkapkan asal-usul air di Bumi.

Untuk diketahui, batuan luar angkasa berusia 4,6 miliar tahun jatuh di depan sebuah rumah keluarga di kota Inggris Winchcombe pada Februari 2021 silam. Meteorit tersebut jelas menarik perhatian para ilmuwan untuk mempelajarinya.

Setelah diteliti, batuan meteorit tersebut diketahui mengandung air yang sangat mirip dengan komposisi kimiawi air yang ditemukan di Bumi. Menurut mereka, mungkin hal tersebut dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana planet kita diunggulkan dengan zat pemberi kehidupan, yaitu air yang berlimpah.

Ketika planet-planet berbatu di tata surya muda pertama kali bergabung, menggumpal dari awan panas gas dan debu yang mengepul di dekat matahari, mereka terlalu dekat dengan bintang kita untuk membentuk samudra.

Nyatanya, melewati titik tertentu yang disebut garis es, tidak ada es yang bisa lolos dari penguapan, membuat Bumi muda menjadi pemandangan yang tandus dan tidak ramah. Para ilmuwan berpikir ini berubah setelah Bumi mendingin.

Ketika rentetan asteroid es dari luar tata surya membawa air beku ke planet kita yang kemudian mencair. Sekarang, analisis baru batuan luar angkasa yang disebut meteorit Winchcombe itu telah mendukung teori ini.

Laporan analisis mereka telah diterbitkan belum lama ini di jurnal Science Advances dengan judul "The Winchcombe meteorite, a unique and pristine witness from the outer solar system."

"Salah satu pertanyaan terbesar yang diajukan komunitas ilmiah adalah, bagaimana kita bisa sampai di sini?" rekan penulis studi Luke Daly, seorang dosen geosains planet di Glasgow University, mengatakan dalam rilis media.

Sebuah fragmen dari meteorit Winchcombe. (Natural History Museum)

"Analisis pada meteorit Winchcombe ini memberikan wawasan tentang bagaimana Bumi bisa memiliki air—sumber dari begitu banyak kehidupan. Para peneliti akan terus mengerjakan spesimen ini selama bertahun-tahun yang akan datang, membuka lebih banyak rahasia tentang asal-usul tata surya kita."

Batuan luar angkasa, jenis kaya karbon langka yang disebut chondrite karbon, dikumpulkan hanya beberapa jam setelah dihancurkan ke tanah dan sebagian besar tetap tidak terkontaminasi.

 Baca Juga: Asteroid yang Jatuh ke Laut Dapat Membentuk Kehidupan di Bumi dan Mars