Ilmuwan Selidiki Meteorit Kuno untuk Mengungkap Asal-usul Air di Bumi

By Ricky Jenihansen, Minggu, 20 November 2022 | 11:00 WIB
Analisis pada meteorit Winchcombe memberikan wawasan tentang bagaimana Bumi bisa memiliki air. (Detlev van Ravenswaay/Science Source)

 Baca Juga: Meteorit Chelyabinsk Rusia Mungkin Bagian Benda Penumbuk Bumi Purba

 Baca Juga: Meteorit Pembentuk Bumi Mungkin telah Terbentuk di Tata Surya Luar

Menjadikannya "salah satu meteorit paling murni yang tersedia untuk analisis. Ia menawarkan sekilas menggiurkan kembali melalui waktu ke komposisi asli tata surya," kata penulis utama Ashley King, seorang peneliti di Natural History Museum di London.

Untuk menganalisis mineral dan elemen di dalam batu, para peneliti memoles, memanaskan, dan membombardirnya dengan sinar-X dan laser. Analisis tersebut mengungkapkan bahwa itu berasal dari asteroid yang mengorbit di sekitar Jupiter dan 11 persen massa meteorit itu adalah air.

Hidrogen dalam air asteroid datang dalam dua bentuk, hidrogen normal dan isotop hidrogen yang dikenal sebagai deuterium, yang membentuk "air berat".

Para ilmuwan menemukan bahwa rasio hidrogen terhadap deuterium cocok dengan rasio yang ditemukan dalam air di Bumi, yang secara kuat menyiratkan bahwa air meteorit dan air planet kita memiliki titik asal yang sama. Asam amino, penyusun protein dan kehidupan selanjutnya, juga ditemukan di dalam batu.

Untuk memperluas penelitian ini, para ilmuwan dapat menganalisis batuan luar angkasa lain yang mengambang di sekitar tata surya, seperti asteroid Ryugu, yang juga ditemukan mengandung bahan penyusun kehidupan.

Sebuah survei komprehensif terhadap batuan antariksa tata surya dapat memberi para ilmuwan wawasan yang lebih baik tentang batuan mana yang membantu menyemai Bumi purba, dan dari mana asalnya.