Bukti Baru Penggunaan Api Berasal dari Sekitar 780.000 Tahun yang Lalu

By Ricky Jenihansen, Senin, 21 November 2022 | 08:00 WIB
Penggunaan api kira-kira berasal dari 780.000 tahun yang lalu (Curiokids)

Ilustrasi manusia purba (Kennis & Kennis)

Prof. Goren-Inbar menambahkan: "Fakta bahwa pemasakan ikan terbukti selama periode pemukiman yang begitu lama dan tak terputus di situs tersebut menunjukkan tradisi memasak makanan yang berkelanjutan," katanya.

"Ini adalah satu lagi dari serangkaian penemuan yang berkaitan dengan kognitif tinggi kemampuan pemburu-pengumpul Acheulian yang aktif di wilayah Lembah Hula kuno."

Kelompok-kelompok tersebut, lanjutnya, sangat akrab dengan lingkungan mereka dan berbagai sumber daya yang ditawarkannya.

Lebih lanjut, ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan luas tentang siklus hidup tumbuhan dan hewan yang berbeda. Mereka memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk memasak makanan menandai kemajuan evolusi yang signifikan.

   

Baca Juga: Deteksi Jejak Api, Bukti Paling Awal Ditemukan 800.000 Tahun yang Lalu

Baca Juga: Tengkorak Manusia Purba Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan di Tiongkok

Baca Juga: Apakah Manusia Purba Homo floresiensis Masih Hidup di Indonesia?

    

Itu karena mereka menyediakan sarana tambahan untuk memanfaatkan secara optimal sumber makanan yang tersedia. "Bahkan mungkin memasak tidak terbatas pada ikan, tetapi juga mencakup berbagai jenis hewan dan tanaman," katanya.

Jens Najorka dari National History Museum di London menjelaskan: "Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode geokimia untuk mengidentifikasi perubahan ukuran kristal enamel gigi, sebagai akibat dari paparan suhu memasak yang berbeda," Najorka menjelaskan.

"Saat dibakar oleh api , mudah untuk mengidentifikasi perubahan dramatis dalam ukuran kristal enamel, tetapi lebih sulit untuk mengidentifikasi perubahan yang disebabkan oleh pemasakan pada suhu antara 200 dan 500 derajat Celcius."

Selanjutnya, ilmuwan dari Johannes Gutenberg University Mainz memberikan analisis komposisi isotop oksigen dan karbon dalam enamel gigi ikan.

"Studi isotop ini merupakan terobosan nyata, karena memungkinkan kami untuk merekonstruksi kondisi hidrologi di danau purba ini sepanjang musim, dan dengan demikian menentukan bahwa ikan bukanlah sumber ekonomi musiman tetapi ditangkap dan dimakan sepanjang tahun," katanya.