Baca Juga: Warisan Kolonialisme Membuat Warga Lebih Rentan terhadap Bencana Alam
Baca Juga: BNPB Belajar Mitigasi Tsunami dari Smong, Kearifan dari Simeulue
Baca Juga: Ahli Geologi NTU Menemukan Catatan Potensi Gempa Besar di Sumatra
"Kita harus belajar dari Jepang dalam memanfaatkan golden time ini. Rumah sakit darurat, pengungsian sementara, air dan sanitasi yang baik, mulai dipersiapkan sekarang. Jika hanya fokus pada yang terluka, lantas mengesampingkan hal-hal vital yang harus dipersiapkan, maka orang yang selamat pun dapat menjadi korban selanjutnya.”
Perlu untuk dicatat, kekuatan gempa di Cianjur ini tergolong gempa sedang, yakni 5,6 Magnitudo. Belum termasuk gempa kuat, apalagi gempa mayor/besar. Namun, sayangnya menimbulkan korban tewas hingga ratusan orang.
Sebagai perbandingan, gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo pernah mengguncang Fukushima, Jepang, Rabu malam, 16 Maret 2022. Gempa berkekuatan mayor atau besar ini menghancurkan perabotan banyak rumah hingga memutus aliran listrik, tapi "hanya" menewaskan empat orang.
Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB itu berharap tidak ada lagi korban jiwa akibat gempa di Indonesia. Dia berharap semua pihak dapat sama-sama belajar untuk mengantisipasi hal serupa terjadi di kemudian hari.