Kepanikan Publik atas Hoaks Menciptakan Kegilaan di Abad ke-17

By Galih Pranata, Senin, 28 November 2022 | 12:00 WIB
Kegilaan dan eksekusi tersangka peracun dan penyebar wabah di Milan abad ketujuh belas. (Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Orang Eropa abad ketujuh belas rentan terhadap ketakutan akan adanya orang-orang jahat, berencana menyebarkan wabah mematikan ke seluruh wilayah Kekristenan dengan cara-cara yang jahat.

Orang-orang jahat itu menyebar wabah melalui "ilmu sihir dan guna-guna, atau gas beracun yang misterius," tulis Khalid Elhassan kepada History Collection dalam artikel berjudul Stunningly Stupid Moral Panics From History terbitan 12 November 2022.

Kepanikan publik—terutama yang bersifat moral—telah muncul dengan frekuensi yang teratur hingga mewabahi masyarakat sepanjang sejarah. Kepanikan dan ketakutan mewarnai kehidupan masyarakat klasik, hingga membuat tekanan moral secara publik.

Ketakutan seperti itu terjadi dan semakin diperparah di kota Milan, Italia. Hal itu terjadi setelah gubernurnya menerima peringatan pada tahun 1629 dari Raja Philip IV dari Spanyol.

Kepanika itu ditengarai adanya kabar misterius yang memperingatkan sang raja untuk waspada terhadap empat orang Prancis yang melarikan diri dari penjara Spanyol. Pelarian mereka diduga menuju ke Milan.

Bukan tentang kejahatan apa yang akan mereka lakukan ketika komplotan tersebut merangsek ke kota, tetapi tentang bahaya atas upaya mereka untuk menyebarkan wabah melalui salep beracun dan sampar.

Setelah kabar itu beredar luas dan menjadi topik pembicaraan yang mengalir deras, timbul kecurigaan di pusat Kota Milan tentang keberadaan orang-orang yang kiranya dianggap asing oleh penduduk lokal.

"Ketegangan meningkat di Milan saat warga yang khawatir terus menerus dan waspada terhadap gerak-gerik mencurigakan, dan ketegangan itu terus meningkat selama berbulan-bulan setelah peringatan dari kerajaan dipublikasikan," tulis Khalid.

Alhasil, kepanikan dan ketakutan membuat orang-orang semakin stres dan lelah. Mereka terlalu khawatir dan ketakutan akan masuknya wabah atau sejenis racun jahat yang akan segera terjadi.

Jika digambarkan, Kota Milan pada saat itu bagaikan sedang duduk di atas tong mesiu selama beberapa waktu, sebelum akhirnya meletus dalam momentum yang kemudian dikenal sebagai "The Great Poisoning Scare of Milan" atau "Ketakutan Besar Milan".

Kepanikan dimulai pada malam tanggal 17 Mei , ketika beberapa warga mengira mereka melihat orang misterius meletakkan sesuatu yang tampak seperti racun di partisi katedral.

Pejabat kesehatan Milan pergi ke katedral, tetapi tidak menemukan tanda-tanda racun. Keesokan harinya, orang Milan terbangun dan menemukan bahwa semua pintu di jalan utama telah ditandai dengan noda misterius.