Laporan tersebut menyoroti kurangnya data hidrologi terverifikasi yang dapat diakses. Kebijakan Data Terpadu WMO berupaya mempercepat ketersediaan dan pembagian data hidrologi, termasuk informasi debit sungai dan cekungan sungai lintas batas.
Laporan ini mencatatn bahwa area dunia yang luas sepanjang tahun 2021 lebih kering dari kondisi normal, jika dibandingkan dengan rata-rata periode dasar hidrologi 30 tahun.
Area-area yang lebih kering ini termasuk daerah Rio de la Plata Amerika Selatan, di mana kekeringan yang terus-menerus telah mempengaruhi wilayah tersebut sejak 2019. Lalu ada juga daerah Amazon Selatan dan Tenggara, dan cekungan di Amerika Utara termasuk cekungan Sungai Colorado, Missouri dan Mississippi.
Di Afrika, sungai-sungai seperti Niger, Volta, Nil, dan Kongo memiliki debit yang lebih rendah dari normal pada tahun 2021. Demikian pula, sungai-sungai di sebagian Rusia, Siberia Barat, dan di Asia Tengah memiliki debit yang lebih rendah dari rata-rata pada tahun 2021.
Ada debit sungai di atas normal di beberapa lembah Amerika Utara, Amazon Utara dan Afrika Selatan (Zambezi dan Orange), serta Tiongkok (lembah Amur) dan India utara.
Lalu ada pula kira-kira sepertiga dari area yang dianalisis sejalan dengan rata-rata 30 tahun.
Laporan ini juga mencatat peristiwa-peristiwa banjir signifikan akibat curahan hujan tinggi yang menimbulkan banyak korban. Peristiwa-peristiwa tersebut dilaporkan antara lain terjadi di Tiongkok (provinsi Henan), India utara, Eropa barat, dan negara-negara yang terkena dampak siklon tropis, seperti Mozambik, Filipina, dan Indonesia.
Sebaliknya, Etiopia, Kenya dan Somalia telah menghadapi beberapa tahun berturut-turut dengan curah hujan di bawah rata-rata yang menyebabkan kekeringan regional.
Penyimpanan air terestrial
Penyimpanan air terestrial adalah semua air di permukaan tanah dan di bawah permukaan. Pada tahun 2021, penyimpanan air terestrial dunia diklasifikasikan sebagai di bawah normal (dibandingkan dengan rata-rata yang dihitung dari tahun 2002–2020) di West Coast Amerika Serikat, di bagian tengah Amerika Selatan dan Patagonia, Afrika Utara dan Madagaskar, Asia Tengah dan Tengah Timur, Pakistan, dan India Utara.
Sebaliknya, penyimpanan air terestrial atas normal hanya terjadi di bagian tengah Afrika, bagian utara Amerika Selatan, khususnya lembah Amazon, dan bagian utara Tiongkok.
Dalam jangka panjang, laporan tersebut menunjukkan beberapa hotspot dengan tren negatif dalam penyimpanan air terestrial. Area-area yang dimaksud termasuk cekungan Rio São Francisco Brasil, Patagonia, hulu Gangga dan Indus, serta AS barat daya.
Sebaliknya, Great Lakes Region memperlihatkan anomali positif, seperti halnya cekungan Niger, East African Rift, dan cekungan Amazon Utara.
Secara keseluruhan, tren negatif lebih kuat daripada tren positif. Beberapa area diperburuk oleh pengambilan air tanah yang berlebihan untuk irigasi. Mencairnya salju dan es juga berdampak signifikan di beberapa wilayah antara lain Alaska, Patagonia, dan Himalaya.