Menilik Inovasi Tujuh Kota dan Kabupaten yang Raih Penghargaan Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) 2022

By Sheila Respati, Selasa, 6 Desember 2022 | 17:21 WIB
Berkat program inovatifnya, tujuh kota dan kabupaten ini berhasil mendapatkan penghargaan Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) 2022. (-)

Pandemi yang terjadi dalam dua terakhir telah memukul berbagai sektor, termasuk sektor UMKM. Hal ini pun menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta yang kemudian mengembangkan inisiatif Gandeng Gendong. Melalui program ini, pelaku UMKM kuliner di Kota Jogja dapat mendaftarkan produknya.

Setelah itu, ada regulasi yang mengharuskan setiap aktivitas di Pemerintahan Kota Jogja untuk menggunakan produk yang terdaftar di Gandeng Gendong. Dengan begitu, akan tercipta ekosistem yang saling menguntungkan antar pemerintah dan warga.

Menurut Sumadi (Pejabat Walikota Yogyakarta), Gandeng Gendong adalah program pentahelic yang melibatkan kolaborasi 5K, yaitu Kota, Kampung, Komunitas, Korporasi, dan Kampus. Selain Gandeng Gendong, kolaborasi ini juga memunculkan aktivitas kreatif berbasis digital. Caranya dengan menggandeng komunitas dan korporasi di program peningkatan kemampuan digital terhadap warga.

Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri memfasilitasi kegiatan itu dengan menyediakan WiFi gratis. “Saat ini sudah ada 908 titik WiFi gratis yang tersebar di ruang terbuka hijau, kelurahan, sekolah, balai warga, puskesmas, dan lokasi publik lainnya,” tambah Sumadi. Yang menarik, fasilitas WiFi gratis ini pun tidak melulu berasal dari APBD, namun juga sumbangan dari pihak swasta.

Smart Living: Kabupaten Demak

Kabupaten Demak terpilih sebagai pemenang kategori Smart Living berkat keberhasilannya dalam meningkatkan kualitas hidup warga. Keberhasilan tersebut bisa dilihat dari berbagai indikator, terutama kesehatan warga.

Contohnya, angka stunting di Kabupaten Demak turun drastis dari 4,1 persen di tahun 2021 menjadi 2,9 persen di tahun 2022. Indikator kesehatan lainnya pun mengalami peningkatan, seperti imunisasi balita di angka 91.8 persen dan persalinan di fasilitas kesehatan mencapai 100 persen.

“Artinya setiap persalinan di Kota Demak di bawah pengawasan tenaga kesehatan profesional,” ungkap Eisti’anah, Bupati Demak.

Eisti’anah sendiri menyebut, kunci keberhasilan ini terletak pada kolaborasi. “Berbagai kolaborasi kami lakukan untuk mencegah stunting, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak,” ungkap bupati yang juga seorang dokter tersebut. Pemanfaatan digitalisasi pun dilakukan dengan menyediakan aplikasi Cengkeraman Mata Elang. Aplikasi ini berfungsi sebagai sarana komunikasi antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang ada di Kabupaten Demak. 

Kebahagiaan warga pun ditunjang dengan kegiatan kemasyarakatan yang inklusif, seperti Tembiring Creative Fun (TCF). Acara mingguan ini menjadi ajang ruang temu pelaku seni, UMKM, dan ekonomi kreatif di Kabupaten Demak. Melalui acara ini, warga bisa bersosialisasi dan menikmati hiburan yang berujung pada peningkatan kebahagiaan warga.

Smart Environment: Kota Madiun

Kota Madiun memiliki lokasi yang unik karena diapit oleh 11 kabupaten dengan total penduduk 10 juta. Keunikan ini pun menjadi potensi yang coba dimanfaatkan Pemerintah Kota Madiun dengan membuat destinasi wisata yang menarik wisatawan sekitar.

Akan tetapi, Kota Madiun sebenarnya memiliki masalah klasik, yaitu banjir. Kegiatan ekonomi warga juga menyebabkan kondisi kota yang kotor dan kumuh.

Faktor lingkungan inilah yang kemudian menjadi fokus pembangunan kota cerdas di Kota Madiun. Beberapa inovasi pun dilakukan, seperti membangun kantong air dan sumur resapan di daerah rawan banjir. Selain itu, Pemerintah Kota Madiun membuat sistem ducting alias jaringan jaringan listrik dan komunikasi di bawah tanah. Sistem ducting ini pun memungkinkan trotoar yang lebih nyaman karena tidak ada kabel yang berseliweran.

Sementara untuk penanganan sampah, Pemerintah Kota Madiun melakukan berbagai program. Salah satu contohnya program Merambah Emas (Mengubah Sampah menjadi Emas) yang merupakan program bank sampah untuk warga. Warga dididik untuk memilah sampah dari rumah, kemudian menyerahkannya ke bank sampah untuk mendapatkan insentif finansial. Dengan kerjasama dengan Pegadaian, insentif ini pun bisa diubah menjadi tabungan emas.

Berkat semua inovasi itu, wajah Kota Madiun pun perlahan berubah. Banjir berkurang, kebersihan pun meningkat. “Kini banjirnya bukan air, tapi banjir manusia,” ungkap Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd.(Walikota Madiun) merujuk semakin meningkatnya kunjungan warga sekitar ke Kota Madiun.

Kategori Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional: Kabupaten Wonogiri

Sebagai kabupaten di sekitar Borobudur, Kabupaten Wonogiri dinilai berhasil dalam mengembangkan konsep kota cerdas yang mendukung pengembangan wisata prioritas. Bukan saja dalam menghadirkan lokasi wisata alternatif, namun juga pengembangan kemampuan warga agar siap menjadi bagian dari pengembangan wisata tersebut.

Salah satu inovasi wisata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah pengembangan situs Tourist Information Center berisi informasi yang dibutuhkan wisatawan. Informasi meliputi akomodasi, transportasi, informasi wisata, dan lain sebagainya. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga telah membangun enam desa wisata yang mengedepankan objek wisata Danau Gadjah Mungkur.

Inovasi kota cerdas di Kabupaten Wonogiri juga dilakukan dengan melibatkan warga masyarakat. Contohnya dengan menyelenggarakan pelatihan soft skills bagi anak muda agar mereka siap bekerja. Contoh lain adalah asuransi ternak yang merupakan program subsidi bagi warga pemilik ternak. Melalui program ini, diharapkan peternak memiliki sistem perlindungan jika ternaknya mengalami kejadian yang tak diharapkan.