Ide yang menarik adalah bahwa orang-orang yang diberi “hadiah” di akhirat untuk memilih kehidupan namun tetap mendapatkan kemalangan.
“Jiwa-jiwa yang dihukum cenderung menghargai kehidupan yang lebih sederhana dan mungkin lebih Bahagia,” ujar Chaliakopoulos. Selain itu, hewan mencari nyawa manusia, dan manusia yang pernah mengalami penderitaan hidup manusia mencari kesederhanaan hidup hewan.
Dalam visi Er, semua orang mengejar apa yang tidak mereka miliki. Akhirnya, jiwa dibawa ke sungai Lethe untuk menjadi batu tulis kosong dan bereinkarnasi.
Menurut Plato, hanya dengan memahami bentuk kebaikan melalui studi filsafat, seseorang dapat membuat pilihan yang terinformasi berulang kali. Ini memastikan bahwa mereka memilih kehidupan yang baik dan bahagia.
Perjalanan mistis yang menakjubkan ini memberi kita gambaran sekilas tentang cara bangsa Yunani dan Romawi kuno memandang kehidupan setelah kematian.