Nationalgeographic.co.id—Kumpulan koin perak Yahudi yang sangat langka telah ditemukan di Yerusalem oleh para arkeolog. Temuan oleh para arkeolog dari Hebrew University itu termasuk koin setengah syikal yang sangat langka, dari periode Pemberontakan Besar (66-70 M) oleh orang Yahudi terhadap Kekaisaran Romawi.
Syikal adalah ukuran timbangan di Timur Tengah pada zaman Alkitab sebesar 11,4 gram. Biasanya dipakai untuk ukuran jumlah uang. Koin itu ditemukan di daerah Ophel, sebelah selatan situs suci Kota Tua Yerusalem tempat berdirinya Masjid al Aqsa.
“Ini adalah koin ketiga dari jenis ini yang ditemukan dalam penggalian di Yerusalem, dan salah satu dari sedikit koin yang pernah ditemukan dalam penggalian arkeologi,” kata Profesor Uzi Leibner dan rekannya dari Hebrew University seperti dilansir dari Sci-New.
“Selama Pemberontakan Besar melawan Roma, orang Yahudi di Yerusalem mencetak koin perunggu dan perak.”
Diketahui, sebagian besar koin perak menampilkan piala di satu sisi, dengan tulisan Ibrani kuno di atasnya yang mencatat tahun Pemberontakan.
"Tergantung pada denominasinya, koin-koin itu juga menyertakan tulisan di sekitar perbatasan yang mencatat, syikal, setengah syikal atau seperempat syikal," kata Profesor Uzi Leibner.
"Sisi lain dari koin ini memamerkan cabang dengan tiga buah delima, dikelilingi oleh tulisan dalam tulisan Ibrani kuno yaitu 'Yerusalem Suci'."
Para arkeolog menambahkan, sepanjang era Romawi, otoritas untuk memproduksi koin perak hanya dimiliki oleh kaisar.
“Selama Pemberontakan, pencetakan koin, terutama yang terbuat dari perak, merupakan pernyataan politik dan ekspresi pembebasan nasional dari kekuasaan Romawi oleh pemberontak Yahudi," para arkeolog menjelaskan.
“Memang, selama periode Romawi menjelang Pemberontakan Besar, tidak ada koin perak yang dicetak oleh orang Yahudi, bahkan selama pemerintahan Raja Herodes Agung.”
Koin setengah syikal tersebut juga digunakan untuk membayar pajak setengah syikal ke Kuil. Koin tersebut memiliki berat rata-rata 7 g yang disumbangkan setiap tahun oleh setiap pria dewasa Yahudi untuk membantu menutupi biaya ibadah.
Baca Juga: Koin Emas Kuno Mengungkap Kaisar Romawi yang Telah Lama Hilang
Baca Juga: Koin Langka Romawi Timur Mengungkap Ledakan Supernova 'Terlarang'
Baca Juga: Analisis DNA Purba Ungkap Kehidupan Keseharian Yahudi Ashkenazi
Baca Juga: Awal Mula Kekaisaran Romawi, Pax Romana dan Pembantaian Yahudi
“Sampai Pemberontakan, biasanya membayar pajak setengah syikal menggunakan koin perak berkualitas baik yang dicetak di Tirus di Lebanon, yang dikenal sebagai 'syik Tyrean' atau 'setengah syikal Tyre',” kata Yoav Farhi.
Farhi adalah seorang ahli numismatik dan kurator Paviliun Numismatik Kadman di Museum Eretz, Tel Aviv. Numismatik adalah sebuah studi atau kegiatan mengumpulkan mata uang, termasuk koin, token, uang kertas, dan benda-benda terkait lainnya.
"Koin-koin ini bergambar Herakles-Melqart, dewa utama Tirus, dan sebaliknya menampilkan seekor elang yang dikelilingi oleh tulisan Yunani, 'Tirus yang suci dan kota perlindungan'."
Dengan demikian, koin perak yang diproduksi oleh para pemberontak dimaksudkan untuk juga berfungsi sebagai pengganti koin Tyrean, dengan menggunakan prasasti yang lebih sesuai dan mengganti gambar, yang dilarang oleh Perintah Kedua, dengan simbol.
"Koin perak dari Pemberontakan Besar adalah yang pertama dan terakhir di zaman kuno yang menyandang gelar shekel," kata para arkeolog.
“Di lain waktu nama ini digunakan juga pada tahun 1980, pada koin Shekel yang diproduksi oleh Bank.”