Pasar ini awalnya diiringi dengan pementasan drama misteri gerejawi. Drama tersebut berkisar pada kisah Raja Otto Agung dan saudaranya, Heinrich. Keduanya telah berpisah selama bertahun-tahun, tetapi berdamai ketika Heinrich berlutut di hadapan Otto di luar kapel setelah misa Natal. Adegan mengharukan diubah menjadi drama untuk merayakan semangat Natal dan kebersamaan.
Baca Juga: Beragam Tradisi Natal Unik yang Dilakukan di Berbagai Negara
Baca Juga: Krampus, Putra Dewi Nordik Hel yang Ditakuti Anak Kecil saat Natal
Baca Juga: Mengapa Kita Merasa Natal Seolah Datang Lebih Cepat setiap Tahunnya?
Baca Juga: Kapan Sebenarnya Yesus Lahir? Tampaknya Bukan pada 25 Desember
Awalnya, pasar Natal Frankfurt cukup tertutup bagi orang luar. Weihnachtsmarkt sangat terkenal dengan mainan buatan tangannya, dengan gerobak kayu dan mainan lunak menjadi yang paling populer.
Pada pertengahan abad ke-20, ada penambahan baru dalam pasar Natal ini. Itu adalah sosok roti jahe raksasa setinggi 2 meter. Anak-anak dan guru sekolah lokal bersama-sama melahap figur roti jahe raksasa dan itu menjadi tradisi.
Saat ini, pasar Frankfurt adalah salah satu yang paling populer di Jerman. Buka pada akhir November dan tutup pada 22 Desember. Dengan lebih dari 200 kios, pasar ini terkenal dengan kacang panggang, anggur terbaik di Jerman, dan apel panggang yang lezat, serta penganan lokal.
Yang paling populer adalah bethmaennchen, sejenis figur permen miniatur yang diisi dengan marzipan.
Pasar Natal ini dipenuhi pengunjung selama bertahun-tahun dan semakin dikomersialkan untuk mendapatkan perhatian turis. Tidak bisa disangkal jika ini menjadi bisnis besar yang menguntungkan. Namun, satu hal yang tidak berubah: pasar Natal itu masih dipenuhi dengan keceriaan dan kehangatan khas Natal.