Penelitian Psikologi tentang Petunjuk Praktis Bahagia dengan Berhemat

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 21 Desember 2022 | 10:00 WIB
Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan, asal Anda tahu cara mengelolanya dengan baik. (Steve PB/Pixabay)

Terkadang ketika kita hendak membeli sesuatu, kita cenderung lupa perasaan diri kita sesudah membeli. Gilbert dan tim mengatakan, kebahagiaan justru ada di dalam detail barang yang dibeli. Jadi, sebaiknya, sebelum belanja besar-besaran, pertimbangkan rumitnya barang itu untuk Anda.

Baca Juga: Bantuan Tunai Orang Kaya ke Orang Miskin Bisa Tingkatkan Kebahagiaan

Baca Juga: Memisahkan Rekening Bank dengan Pasangan Buat Hubungan Lebih Bahagia?

Baca Juga: Benarkah Uang Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan? Begini Faktanya

Baca Juga: Koin Paling Berharga di Dunia Dijual di Lelang seharga $18,9 Juta

Misalnya, Anda hendak membeli mobil. Bayangkan, betapa pusingnya diri Anda ketika harus membayar perawatannya. Atau, jika hendak membeli rumah di hutan, Anda harus repot-repot memikirkan keamanan dan kenyamanan dari nyamuk atau hewan buas.

Ketujuh, berhentilah membanding-bandingkan

Ketika Anda hendak berbelanja produk yang Anda yakin akan bahagia, jangan membandingkannya dengan yang lainnya atau produk sejenis. Misalnya, Anda sudah sejak lama mengincar suatu jenis mobil. Namun, ketika hendak membeli, Anda membanding-bandingkan dengan mobil lainnya yang lebih anggun di dealer mobil. Anda harus menghindari perilaku seperti ini.

"Dengan mengubah konteks psikologis di mana keputusan dibuat, perbandingan belanja dapat mengalihkan perhatian konsumen dari atribut suatu produk yang penting bagi kebahagiaan mereka, memusatkan perhatian mereka alih-alih pada atribut yang membedakan pilihan yang layak," para peneliti berpendapat.

Jika membanding-bandingkan terus dilakukan, Anda tidak akan puas. Terkadang, justru membeli dua produk yang mengeluarkan ongkos lebih besar.