Pemain Sepak Bola di atas 35 Tahun Berisiko Terkena Sakit Jantung

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 19 Desember 2022 | 16:42 WIB
Untuk mengontrol lintasan bola, seorang pemain sepak bola harus memahami bagaimana mengarahkan kaki dan di mana bola harus melakukan kontak dengan kaki. (alphaspirit.it/Shutterstock)

Baca Juga: Gebrakan Tim Nasional Maroko di Jantung Dekolonisasi Sepak Bola

Baca Juga: Menstruasi dan Kontrasepsi Masih Tabu dalam Sepak Bola Wanita

Baca Juga: Ketimbang Joging, Sepak Bola Lebih Baik untuk Kesehatan Tulang

Tofler dan tim menyarankan perlunya pendidikan dan pengetahuan jantung yang lebih baik bagi pemain sepak bola profesional. Tujuannya, memunculkan solusi penting untuk mencegah atau mengurangi kejadian sakit jantung. Saran ini pun disetujui oleh sebagian besar kelompok pemain sepak bola profesional yang disurvei bahwa defibrilator eksternal dan pelatihan CPR penting untuk diketahui, dan harus menjadi peralatan utama di lapangan di semua pertandingan.

“Melakukan CPR dan menggunakan defibrilator bisa menjadi garis antara hidup dan mati bagi seseorang yang mengalami serangan jantung mendadak, karena tingkat kelangsungan hidup menurun tujuh hingga sepuluh persen untuk setiap menit tanpa menggunakan metode apa pun,” ujar Tofler. 

“Strategi pendidikan harus fokus pada pemberian instruksi yang jelas kepada pemain untuk membantu pengenalan gejala yang cepat dan pengelolaan kejadian penyakit jantung."

Menurutnya, instruksi pertolongan atas penyakit jantung harus tersedia untuk pemain secara elektronik dan poster pengingat yang bisa dibaca banyak orang. Instruksi seperti ini dinilai sangat penting sebagai tindakan cepat untuk meningkatkan kelangsungan hidup para pemain sepak bola profesional.