Asal-usul Anjing Peking, Anjing Aristrokat Kesayangan Kaisar Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Senin, 30 Januari 2023 | 13:00 WIB
Anjing Peking memiliki sejarah yang panjang. Sejak zaman kekaisaran, anjing aristokrat ini menjadi hewan kesayangan kaisar Tiongkok. (Wikipedia)

Maka, kaisar Han memelihara seekor anjing agar terlihat seperti singa. Coren mengungkapkan, “Kaisar menciptakan spaniel kecil tapi ganas, cikal bakal anjing Peking.” Beberapa punggawa bahkan menunjukkan bahwa anjing itu tampak seperti singa kecil.

Anjing Peking yang sempurna memiliki wajah yang rata, mata besar, kaki pendek dan terkadang tertekuk. Dengan tubuh yang relatif panjang, bulu seperti surai di sekitar leher dan ekor berumbai. Terlepas dari penampilannya yang seperti boneka, anjing Peking mempertahankan kepribadian yang mirip seperti serigala.

Anjing-anjing kecil itu tampaknya mendapatkan posisi terhormat di hati kaisar Tiongkok. Coren menyatakan bahwa Kaisar Lingdi dari Han (memerintah 168 - 189 Masehi) menganugerahkan gelar ilmiah pada anjing singa favoritnya. Ia menjadikan anjing itu anggota bangsawan dan memulai tren selama berabad-abad untuk menghormati anjing kekaisaran dengan pangkat bangsawan.

Anjing kekaisaran di masa Dinasti Tang

Selama Dinasti Tang, ketertarikan pada anjing Peking ini begitu besar. Bahkan Kaisar Ming (715 Masehi) menyebut anjing Peking putih kecilnya sebagai salah satu istrinya. Tentu saja tindakannya itu membuat kesal para pejabat istana.

Di masa Dinasti Tang (618 - 907 Masehi), anjing Peking benar-benar aristokrat. Tidak seorang pun di luar istana kekaisaran diizinkan memiliki atau membiakkan anjing tersebut. Jika seseorang kebetulan berpapasan dengan anjing Peking, maka ia harus membungkuk.

Selama era ini, istana juga mulai membiakkan anjing Peking yang lebih kecil. Yang terkecil, mungkin hanya seberat 2,7 kg. Pemiliknya dapat membawa hewan mungil itu ke mana-mana dengan cara disembunyikan di balik lengan jubah sutranya.

Anjing dari Dinasti Yuan

Ketika Kaisar Mongol Kublai Khan mendirikan Dinasti Yuan di Tiongkok, dia mengadopsi sejumlah praktik budaya Tiongkok. Memelihara anjing Peking adalah salah satunya.

Karya seni dari era Yuan menggambarkan anjing Peking yang cukup realistis dalam bentuk lukisan dan patung. Meski bangsa Mongol dikenal akan kecintaan mereka pada kuda, anjing Peking juga tidak kalah populer saat itu.

Dinasti Ming menunjukkan apresiasi terhadap anjing kekaisaran ini. Ras mungil ini secara sah disebut "anjing Peking" setelah Kaisar Yongle memindahkan ibu kota ke Peking (sekarang Beijing).

Anjing Peking selama Era Qing dan sesudahnya