Menciptakan tradisi modern
Di era Revolusi Industri, hari libur tradisional saat Natal dihilangkan di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Reformis sosial menanggapi dengan penuh semangat menciptakan kembali tradisi.
Di masa ini, dekorasi tetap menjadi tanggung jawab para kaum perempuan. Majalah Inggris, The Lady, menegaskan pada tahun 1896 bahwa setiap nyonya rumah yang memiliki dekorasi sederhana adalah aib bagi keluarganya.
Kebiasaan orang Jerman untuk menghias pohon Natal, yang pertama kali tercatat di Rhineland pada abad ke-16, menjadi makin populer di Inggris dan Amerika Serikat.
Dekorasinya sebagian besar berupa lilin dan hadiah kecil, yang seringkali berupa makanan buatan sendiri dan manisan. Pada tahun 1896, pajangan kartu Natal, mistletoe, makanan musiman, dan lonceng menghiasi pohon Natal. Inovasi lainnya adalah munculnya penerangan listrik pada tahun 1890-an, yang memungkinkan penemuan lampu peri.
Boleh dibilang, Revolusi Industri, setelah gagal menghancurkan Natal, akhirnya menyerap dan memperluasnya. Mainan, hadiah, dan dekorasi yang diproduksi secara massal dan terjangkau mengubah Natal menjadi festival yang kita kenal sekarang. Produksi massal memungkinkan dekorasi untuk hampir semua rumah tangga, bahkan di kota-kota besar di mana dedaunan langka.
Seorang yang berperan dalam menciptakan dan menyebarkan versi dekorasi yang terjangkau adalah pengusaha Amerika dan mogul ritel, F W Woolworth. Keputusannya untuk mengimpor pernak-pernik kaca dan bintang dalam jumlah besar sangat membantu penyebaran dekorasi Natal yang baru. Dekorasi itu awalnya diproduksi oleh bengkel keluarga di Jerman
Selain itu, ada juga karangan bunga kertas dan kaus kaki Natal dekoratif, serta mainan kaleng yang dicat.
Seiring dengan perkembangan zaman, dekorasi Natal pun terus mengalami perubahan.