"Hal ini menyebabkan beberapa intervensi drastis dalam keluarga yang tampaknya memiliki penyakit mental yang diturunkan dari generasi ke generasi. Keluarga-keluarga ini dilarang bereproduksi untuk menghentikan penyebaran penyakit mental," imbuhnya.
Mereka menyadari bahwa kurangnya pengetahuan ilmiah terkait dengan kurangnya kemajuan teknologi, tidak memungkinkan mereka untuk menemukan solusi yang lebih baik untuk menghentikan penyebaran penyakit mental selain membendung pernikahan sesama pasien.
Solusi itu diperkirakan dapat membendung peningkatan jumlah pasien pengidap penyakit mental. Setidaknya cara-cara konvensional ini yang berhasil mengurangi penderita sakit mental di abad ke-18.