Penganut Teori Konspirasi Lebih Percaya Mitos tentang Kanker

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 28 Desember 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi sel kanker. (Shutterstock)

Baca Juga: Orang yang Tidak Percaya Covid-19, Biasanya Percaya Teori Konspirasi

Baca Juga: Kenapa Orang Percaya Teori Konspirasi? Simak Fakta Mengejutkan Ini

Baca Juga: Upaya Penyembuhan Kanker, Ilmuwan Singkap Rahasia Fotosintesis Tanaman

Baca Juga: Enam Mitos dan Teori Konspirasi Bulan yang Berkembang di Masyarakat

Berturut-turut, hasil lainnya juga hampir setengah memercayai mitos kanker, seperti kalangan yang percaya konspirasi (42 persen), kelompok yang tidak divaksinasi (44 persen), dan yang memercayai pengobatan alternatif (36 persen).

“Hasil ini menunjukkan hubungan langsung antara kesalahan informasi digital dan keputusan kesehatan yang salah, yang mungkin merupakan bagian lebih lanjut dari kanker yang dapat dicegah,” para peneliti menyimpulkan.

Misinformasi terkait kanker yang diamini oleh khalayak, bisa membuat mereka menolak untuk mendapatkan tindakan pencegahan yang tepat.

Meski demikian, tidak ada temuan terkait rasa tidak percaya (skeptis), atau keyakinan konspirasi yang berhubungan dengan sikap terhadap pencegahan kanker. Fenomena ini berbeda dengan pencegahan COVID-19 dengan vaksin yang sering dihubungkan dengan agenda konspirasi.