Maria Guyomar de Pinha: Blasteran Portugis Dijuluki Ratu Thai Dessert

By Galih Pranata, Minggu, 1 Januari 2023 | 12:00 WIB
Maria Guyomar de Pinha atau dikenal dengan nama Thailand Thao Thong Kip Ma, dijuluki sebagai Ratu Thai-dessert karena penemuan dessert yang lezatnya. (Bangkok Post)

Nationalgeographic.co.id—Maria Guyomar de Pinha atau yang dikenal dengan sebutan Thao Thong Kip Ma, lahir di Ayutthaya pada tahun 1664 pada saat Ayutthaya berada di masa pemerintahan Raja Narai.

Dia berasal dari keluarga keturunan Jepang-Portugis-Bengali dan menikah dengan petualang Yunani Constantine Phaulkon. Constantine menjadi terkenal di istana kerajaan Thailand sebagai Menteri Luar Negeri, kemudian dipromosikan menjadi Perdana Menteri.

Atas pencapaiannya yang luar biasa, Raja Narai memberinya sebuah rumah besar dengan kapel dan wisma tamu, tempat Phaulkon sering menjamu delegasi Prancis ke Siam. Selama periode ini Maria dimuliakan sebagai countess (istri bangsawan) Prancis.

Karakteristik utama dari pemerintahan Raja Narai adalah misi diplomatik dengan kekuatan Barat serta pengaruh asing di istana kerajaan, yang membuat para pejabat istana Siam kecewa.

Pembentukan pasukan dan benteng Prancis di Bangkok memicu sentimen anti-asing yang kuat, yang dipimpin oleh Komandan Korps Gajah, Phra Phetracha. Menariknya, dulu ia merupakan salah satu pembantu dekat dan orang kepercayaan Raja Narai.

Pada bulan Maret 1688, Raja Narai jatuh sakit parah dan Phetracha memanfaatkan kesempatannya untuk memulai rencana kudeta yang telah lama direncanakan: Revolusi Siam tahun 1688.

Phaulkon yang dibenci di pengadilan sebagai orang asing dengan kekuasaan dan pengaruhnya, dieksekusi dan benteng Prancis yang dibangunnya dikepung selama 4 bulan dalam peristiwa Pengepungan Bangkok.

Selama Pengepungan, Maria berlindung dengan pasukan Prancis dan bahkan berhasil melarikan diri dari Ayutthaya. Namun pada akhir Pengepungan, Prancis menyerahkannya ke Petracha dalam upaya mempertahankan perdamaian.

Baca Juga: Suka Duka Bekerja sebagai Pencicip Makanan di Zaman Romawi Kuno

Baca Juga: Ratu Victoria dari Inggris Pelopor Kue Pengantin Bertingkat Abad Ke-19

Baca Juga: 10 Kota Kuliner Terbaik di Dunia, Salah Satunya Ada di Asia Tenggara

"Dia dihukum menjadi budak di dapur," tulis Asaree Thaitrakulpanich kepada Khao Sod English dalam artikelnya "Romcom Fever Triples Ayutthaya Tourism: Officials" terbitan 7 Maret 2018.

Tak disangka, si budak dapur ini sangat andal dalam memasak. Sampai akhirnya dibebaskan, Maria tetap diminta bekerja di dapur kerajaan hingga naik ke posisi juru masak di istana kerajaan Siam.

Thai dessert bernama Khanom Mor Gang adalah satu dari sekian banyak terobosan Maria Guyomar de Pinha selama menjadi koki di istana Siam. (Lion Brand)

Selama berada di Royal Court, Maria menghasilkan sejumlah makanan penutup yang lezat seperti Khanom mo kaeng, Thong muan, Thong yot, Thong yip, Foi thong, Sangkaya, dan  Khanom phing

Maria dipuji karena memperkenalkan telur atau kuning telur, gula rafinasi, pati kedelai atau pati singkong, serta kacang-kacangan ke tradisi dessert Thailand. 

Banyak dari makanan penutupnya berwarna kuning seperti emas, dianggap membawa keberuntungan dalam tradisi Siam. Ia kemudian dikenang sebagai Queen of Dessert karena temuannya dari balik dapur istana.

Hari ini, figurnya dikenang di Ayutthaya sebagai koki handal dalam membuat Thai dessert yang lezat. Ia diabadikan dalam perjalanan sejarah panjang Ayutthaya, terlebih karena Maria yang terpandang sempat menjadi budak hingga dihormati sebagai koki kerajaan.